Anggota Komisi XI DPR RI Vera Febyanthy meminta pemerintah, dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia mengoptimalkan program yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi nasional, khususnya di Jawa Barat pasca-pandemi Covid-19. Menurut Vera hal ini penting dilakukan mengingat Jabar merupakan salah satu penyumbang devisa negara terbesar lewat peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Jadi memang pandemi ini sangat memberikan dampak bagi UMKM, (sedangkan) ekonomi harus terus berjalan. Dengan adanya bantuan stimulus dari pemerintah dan juga beberapa program yang dilakukan OJK bersama Kementerian Keuangan, dan bantuan dari Bank Indonesia dengan beberapa programnya pada saat pemulihan ekonomi nasional, membuat Jawa Barat bisa cepat pulih dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19,” tutur Vera saat mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI ke Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/12/2021).
Politisi Partai Demokrat ini menambahkan, OJK selaku pihak yang berwenang dalam pengawasan, monitoring dan supervisi terhadap pelaku UMKM, harus lebih fleksibel dalam menjalankan program pemulihan ekonomi, karena para pelaku UMKM tengah dalam proses bangkit setelah terpuruk akibat pandemi.
“Kami mengimbau kepada OJK untuk segera memberikan relaksasi, memberikan perpanjangan terhadap usaha mikro terhadap program-progam pemulihan ekonomi nasional. Walaupun program tersebut telah selesai di tahun ini tetapi harus tetap harus berjalan karena bagaimana mereka bisa bangkit jika program ini dihentikan. Dan juga OJK harus lebih fleksibel lagi untuk memperhatikan sektor UMKM yang paling terdampak,” ujarnya.
Tak hanya itu, legislator dapil Jawa Barat VII tersebut berharap pemerintah pusat dan juga daerah dapat memastikan investor dapat menjalankan investasi usaha dengan aman mengingat pandemi belum sepenuhnya berakhir dan perekonomian masih dalam masa pemulihan.
“Seperti kita ketahui bahwa banyak sekali para investor yang masih menunggu untuk berinvestasi di Jawa Barat dan ini menjadi tugas untuk pemerintah pusat serta pemerintah daerah untuk memastikan para investor yang akan berinvestasi di Indonesia, khususnya di Jawa Barat merasa aman dan tidak ada lagi gelombang pandemi berikutnya,” tutup Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI tersebut. (pdt/sf)