INDONESIA, 31 Oktober 2021 – Tiga bartender tampil sebagai pemenang dalam Ultimate Bartender Championship (UBC) edisi Indonesia tahun 2021 Monkey Shoulder.
Dalam gaya Monkey Shoulder sejati, kejuaraan ini memberikan sentuhan yang menyenangkan pada kompetisi bartending konvensional dengan serangkaian tantangan berenergi tinggi untuk memberi para peserta kesempatan bersenang-senang sambil menunjukkan keterampilan mereka.
Kompetisi ini menampilkan lebih dari 100 bartender bersaing memperebutkan gelar di Jakarta, Semarang dan Bali bulan ini. Di Jakarta, pesaing ketiga kalinya Yoery Prima Pratama dari Sofia di Gunawarman Jakarta menunjukkan performa terbaiknya dan keluar sebagai pemenang. Masuk sebagai penantang sejati, ia adalah runner up di iterasi kompetisi 2019.
Di Semarang, Benedik Visantus Pramono dari Gozadera Surabaya menempati urutan teratas. Seorang bartender independen, Benedik sebenarnya menghabiskan tiga tahun bekerja sebagai hotelier sebelum mengambil keterampilan bartending dari awal dan memasuki industri pada tahun 2018.
Yang terakhir, I Kadek Agus Hadikusuma dari Aperitif Ubud meraih juara pertama di Bali – prestasi besar untuk debutnya dalam kompetisi bartending.
“Kami sangat senang dapat membawa UBC kembali ke Indonesia, di mana kami telah melihat semangat, keterampilan, dan kreativitas yang luar biasa di tahun-tahun sebelumnya,” kata Samuel Ng, Brand Ambassador untuk Monkey Shoulder, Asia Tenggara. “Platform ini merupakan bukti komitmen Monkey Shoulder untuk mengembangkan generasi bartender berikutnya dan menumbuhkan komunitas profesional bar. Tetapi yang lebih penting, liga super bartending ini telah dirancang untuk memberi para bartender platform untuk melenturkan Keterampilan mereka yang menjanjikan dan membuktikan kompetensi mereka dalam semua aspek yang diperlukan untuk menjadi bartender top. Ini tidak diragukan lagi serius, tetapi juga sangat menyenangkan!”
Sebuah karya keterampilan yang menjanjikan
Mengesampingkan pertunjukan pembuatan koktail sepuluh menit yang biasa, Ultimate Bartender Championship membuat para peserta bertarung dalam lima tantangan berenergi tinggi untuk menguji keterampilan bartending penting mereka.
Memulai kompetisi, pengetahuan industri para bartender diuji dengan kuis pilihan ganda cepat. Selanjutnya adalah ronde Pouring, di mana para pesaing secara akurat menyajikan lima minuman dalam waktu sesingkat mungkin.
Ronde pengujian ketiga dan yang bisa dibilang paling banyak adalah tantangan Nosing, yang menugaskan para pesaing untuk mengidentifikasi lima roh yang berbeda hanya dengan indera penciuman mereka. Alat peraga tambahan diberikan kepada hidung paling tajam yang dapat mengidentifikasi merek tertentu.
Berikutnya adalah tantangan Table Service, di mana para pesaing memiliki tugas berat untuk menyajikan di meja dengan pesanan secepat mungkin tanpa melakukan kesalahan. Terakhir, tantangan Perfect Servemembuat para pesaing mendemonstrasikan cara mereka #madeformixing. Sebuah pertunjukan kreativitas dan bakat, masing-masing peserta mencampur dan menyajikan dua koktail Monkey Shoulder yang lezat secepat mungkin, sambil memastikan untuk tidak melakukan ‘dosa’ bartending dengan menggunakan bahan yang salah.
Dua pesaing dengan skor tertinggi kemudian berhadapan dalam tantangan Round Building, yang terdiri dari babak semi final dan final. Peserta harus menyiapkan enam cocktail di babak semifinal dan 10 cocktail di babak final, dan dinilai berdasarkan ketepatan bahan dan metode, kecepatan, dan tentunya rasa.
Pemenang yang muncul, Yoery Prima Pratama, Benedik Visantus Pramono dan I Kadek Agus Hadikusuma masing-masing berhasil menyabet gelar “Ultimate Bartender”, nama yang akan dikenang selamanya, dan juga pemegang cincin pemenang UBC.
Dan sebagai hadiah utamanya, mereka juga akan dibawa ke Labuan Bajo, salah satu dari sekian banyak pulau indah di Indonesia. Selain berendam dalam keajaiban alam, Ultimate Bartenders akan belajar lebih banyak tentang membuat koktail Monkey Shoulder menggunakan bahan-bahan terbaik yang ditawarkan Indonesia.
UBC diadakan di Jakarta pada tanggal 4 Oktober di Artotel Thamrin, di Semarang pada tanggal 11 Oktober di Wishbone dan di Bali pada tanggal 18 Oktober di Desa Potato Head.
Untuk iterasi kompetisi tahun ini, Monkey Shoulder bekerja sama dengan mitra dan komunitas bartending untuk memastikan bahwa kompetisi dilakukan dengan aman dan sesuai dengan peraturan setempat dan protocol Kesehatan yang ketat, mengingat situasi saat ini.