Melihat Progres Jalan Tol Becakayu

Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu atau yang akrab disebut Becakayu, Seksi IB-IC membentang sepanjang 8,4 Km telah beroperasi sejak November 2017 menghubungkan Cipinang hingga Jaka Sampurna. Jalan tol ini menjadi salah satu alternatif bagi warga Bekasi menuju Cipinang Jakarta Timur dengan tarif sebesar Rp 14.000 untuk golongan I. Pada tahun 2018 periode Januari hingga Juli volume lalu lintas kendaraan yang melintas pada jalan tol ini sebesar 2.367.461 dengan rata-rata kendaraan per hari adalah 11,171.

Jalan tol Becakayu yang membentang sejauh 23,8 Km dibangun dengan jalan layang (elevated) yang membentang dari wilayah Tambun – Bekasi sampai dengan wilayah Kampung Melayu memiliki panjang 21,04 Km dan terdiri dari dua seksi yaitu, Seksi I Kasablanka – Jaka Sampurna sepanjang 11,9 Km dan Seksi II Jaka Sampurna – Margajaya sepanjang 4,1 Km.

Baca juga  Laba Bersih Tahunan DBS Tumbuh 20% Menjadi SGD 8,19 Miliar

Saat ini progres untuk Seksi I Kasablanka – Jaka Sampurna sebesar 95,62%, Seksi II Jaka Sampurna – Margajaya sebesar 12,38% dan ditargetkan dapat digunakan pada Juli 2019.

Jalan tol yang memiliki biaya investasi sebesar 7,2 Triliun ini menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat atas permasalahan arus serta volume lalu lintas yang semakin padat dan berdampak pada waktu tempuh yang semakin lama. Apabila selama ini waktu tempuh dari Kota Bekasi menuju Jakarta sekitar dua jam perjalanan, dengan dioperasikannya Tol Becakayu diperkirakan akan mempersingkat waktu tempuh sekitar satu setengah jam perjalanan. Nantinya, dari Bekasi ke Kampung Melayu diperkirakan bisa ditempuh dalam waktu 30 menit.

Kehadiran Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu akan menggairahkan sektor infrastruktur lainnya di wilayah Bekasi. Salah satunya adalah meningkatkan performa properti di Bekasi. Jalan tol ini diyakini menjadi daya tarik sendiri dari sektor hunian bagi masyarakat yang sehari-hari melaju menuju Jakarta.

Baca juga  Grand Prize GIIAS Announcement

Diharapkan jika seluruh ruas jalan tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu sudah dioperasikan akan mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Raya Kalimalang dan Tol Jakarta Cikampek yang sering mengalami penumpukan volume kendaraan di Gerbang Tol Halim. Keberadaan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu juga akan meningkatkan kelancaran lalu lintas kendaraan logistik yang menuju Karawang, Cibitung dan Bandung sehingga mengurangi volume lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek.

Sebagai informasi PT. Kresna Kusuma Dyandra Marga adalah Badan Usaha Jalan Tol yang melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu kepemilikan sahamnya dimiliki oleh PT. Waskita Toll Road sebesar 60%, PT. Jasa Marga Tbk sebesar 1,03%, PT  Tirtobumi Prakarsatama 14,97%, PT  Citra Mandiri Sukses Sejati 12,00%, Indadi Utama 6,00% dan PT Remaja Bangun Kencana 6.00% Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol ditandatangani pada 22 Februari 2007 dan diamandemen pada 16 Desember 2011. Masa konsesi pengusahaan Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu adalah 45 tahun. Secara teknis jalan tol ini memiliki kecepatan rencana 80 Km/jam dengan jalur akhir 2×3.