Masuki Tahun Keempat, Vivo Komitmen Tumbuh Bersama Indonesia

Jakarta, 8 Agustus 2018 – Tahun 2018 menandai 4 tahun masuknya vivo di pasar Indonesia. Bukan hanya menghadirkan berbagai strategi pemasaran yang berbeda serta penuh kejutan, Vivo Indonesia juga terus tumbuh bersama konsumen tanah air. Menjadikan Indonesia sebagai negara dengan basis produksi vivo pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara; menggandeng 16.000 dealer lokal, 14.000 karyawan, dan berbagai pencapaian positif lainnya menunjukkan keseriusan vivo berkontribusi dalam mendukung agenda pembangunan perekonomian Indonesia.

Mulai dari Pabrik, Konsisten Penuhi TKDN

Merujuk pada data Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian RI, Vivo Indonesia menjadi 1 dari 16 merek yang telah tersertifikasi TKDN sepanjang tahun 2017. Kontribusi TKDN tentu tak dilepaskan dari adanya basis produksi vivo di Cikupa, Tangerang, Banten yang mulai beroperasi per tahun 2016. Komitmen vivo dalam memenuhi permintaan domestik ditunjukkan dengan penambahan belasan line produksi per tahun 2017. Selain itu, vivo mengumumkan rekor produksi jutaan unit per tahun.

Baca juga  Yuk Terbang ke Provinsi Paling Bahagia No. 1 di Pulau Sumatera Bersama Super Air Jet

Dengan memiliki pabrik sendiri di Indonesia menunjukkan keseriusan vivo untuk menjadi pemain kunci di bisnis smartphone, sekaligus menunjukkan kemampuan vivo dalam memenuhi persentase TKDN dengan menggunakan kandungan lokal mencapai 32% pada 2017. Kontribusi kandungan lokal ini berusaha terus ditingkatkan Vivo setiap tahunnya sehingga wacana kenaikan TKDN 35% oleh Kementerian Perindustrian dapat terpenuhi,” papar Edy Kusuma, General Brand Manager for Brand and Activation Vivo Indonesia.

Menjadi Brand Penuh Kejutan

Vivo dikenal sebagai salah satu brand smartphone dengan rangkaian kejutan, baik dalam aktivasi pemasaran, maupun strateginya dalam meningkatkan brand awareness konsumen Indonesia. Pada tahun 2017, vivo menjadi brand smartphone pertama di Indonesia yang menggandeng 9 stasiun TV dan online platform untuk menyiarkan peluncuran V7+ di Indonesia.

Pada Maret lalu, vivo pun kembali membuat kejutan dengan membuat momen peluncuran di Candi Borobudur yang bukan hanya melibatkan lebih banyak stasiun TV dan online platform, namun juga bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam “Kolaborasi Fashion, Teknologi dan Budaya terbesar di Indonesia”. Peluncuran V9 ini pun mendapatkan apresiasi Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai “Peluncuran Produk yang Disiarkan Langsung Serentak oleh Stasiun TV Terbanyak di Indonesia”.

Baca juga  98% Kalangan Pekerja di Indonesia Di Nilai Butuh Peningkatan Kapasitas Digital

Dari Aceh hingga Papua, Kembangkan Offline dan Online Store

Pada peluncuran V7 November 2017 lalu, vivo mengumukan capaian 14.000 karyawan dan integrasi 20.000 terminal pengecer lokal di seluruh Indonesia. Jumlah ini tentu terus bertambah seiring dengan semakin meningkatnya jumlah gerai vivo di berbagai daerah.”Saat ini, vivo telah membuka berbagai gerai offline di hampir seluruh daerah se-Indonesia. Baru-baru ini kami juga membuka vivo store di Timika, Papua. Ini menjadi salah satu konsistensi vivo untuk terus memperkuat distribusi unit sekaligus memberikan kenyamanan konsumen mendapatkan smartphone vivo. Selain itu, ini tentu saja memberikan kontribusi yang baik dalam penyerapan tenaga kerja lokal”, imbuh Edy.

Baca juga  Inilah Program Kegiatan Percepatan Pembangunan Ekonomi Pada Kawasan Perbatasan Negara di Aruk Berdasarkan Inpres 1/2021

Selain memperkuat basis offline store, vivo pun ikut menggandeng e-commerce dalam mengembangkan official online store bagi konsumen tanah air. Tercatat, tak kurang dari 12 e-commerce, antara lain: Akulaku.com, JD.id, Shopee, Lazada.id, Dinomarket, dll; telah menjadi mitra vivo per tahun 2017. “Bulan Agustus ini menandai 1 tahun official online store vivo di Indonesia. Sebagai bentuk apresiasi, akan ada program promosi dan kampanye menarik bagi konsumen.”pungkas Edy.