Kementerian PUPR Lakukan Serah Terima Aset BMN Bidang Perumahan Senilai Rp 1,1 Triliun

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan kembali melakukan serah terima aset Barang Milik Negara (BMN) senilai lebih dari Rp 1,1 Triliun.

Aset BMN berupa Rumah Susun (Rusun), Rumah Khusus (Rusus) dan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) tersebut diserahkan Kementerian PUPR kepada penerima bantuan seperti pemerintah daerah (Pemda), kementerian/ lembaga, universitas dan pondok pesantren.

Read More

 

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menjelaskan, program perumahan merupakan salah satu program pemerintah yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Oleh karena itu, Kementerian PUPR berharap asset yang diserahterimakan ini dapat segera dikelola dan dimanfaatkan oleh para penerima bantuan.

“Jumlah aset perumahan Kementerian PUPR yang diserahkan kali ini berjumlah Rp, 1,1 Triliun. Ini jumlah aset yang sangat luar biasa, jadi aset ini harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujar Khalawi dalam sambutannya pada Acara Serah Terima Aset Rumah Susun, Rumah Khusus dan Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) Dari Kementerian PUPR Kepada Instansi Pemerintah, Universitas dan Pondok Pesantren di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (20/2/2019).

 

Dalam Acara Serah Terima Aset Barang Milik Negara ini, dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Naskah Hibah dan/atau Berita Acara Serah Terima Barang Milik Negara antara Kepala Daerah, perwakilan Kementerian/Lembaga, Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren, Pimpinan Universitas dengan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid.

Khalawi menambahkan, sejumlah bantuan Rusunawa untuk para santri dan mahasiswa ke depan akan tetap dilaksanakan oleh Kementerian PUPR. Hal itu untuk melatih generasi muda Indonesia di masa depan terbiasa tinggal di hunian vertikal.

“Presiden menekankan disinilah wujud nyata negara hadir untuk membentuk karakter bangsa dimulai dari santri dan mahasiswa dengan tinggal di hunian vertikal yang layak,” terangnya.

 

Menurutnya pembangunan Rusunawa juga dapat berdampak pada peningkatan kualitas Pendidikan di Indonesia. Jika sebelumnya para santri harus berdesak-desakan tinggal di asrama dan mahasiswa tinggal di kos-kosan yang seadanya, maka kini mereka bisa tinggal lebih layak dan lebih bersemangat dalam menuntut ilmu di Rusunawa yang dibangun oleh pemerintah.

“Pemerintah membangun Rusunawa sekarang lengkap dengan meubelair. Jadi mereka yang tinggal di Rusunawa tinggal menempati saja. Adik-adik generasi bangsa Indonesia masa depan juga bisa tinggal di Rusunawa dan dapat mengikuti pendidikan dengan nyaman dan lebih baik. Tentu hasilnya akan lebih baik,” harapnya.

Lebih lanjut, Khalawi menambahkan, pemerintah bersama Pemda juga terus mendorong pembangunan  Rusus untuk nelayan yang ada di pulau, petugas kesehatan, suster perawat serta dokter yang ada di daerah perbatasan dan pulau-pulau terluar. “Jika mereka tinggal di rumah yang layak huni, tentu mereka bisa melayani  masyarakat dengan baik,” tandasnya.

 

Sedangkan bantuan PSU disalurkan oleh pemerintah guna mendorong para pengembang perumahan untuk membangun rumah bersubsidi untuk masyarakat. Bantuan Prasarana, Sarana & Utilitas (PSU) diberikan Kementerian PUPR kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui pengembang perumahan, dalam bentuk pembangunan jalan perumahan.

Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Dadang Rukmana selaku Ketua Panitia Penyelenggara menyatakan, Aset Barang Milik Negara yang diserahterimakan meliputi aset Rusun, Rusus, dan Prasarana, Sarana & Utilitas (PSU).

Berdasarkan data yang ada, kata Dadang, rincian Aset BMN yang diserahterimakan antara lain berupa aset Rumah Susun yang diserah terimakan sejumlah 100 Tower atau berjumlah 1.138 unit. Adapun nilai aset BMN Rusun tersebut totalnya senilai Rp. 436 Milyar yang tersebar di 100 lokasi yang terdiri dari 89 kabupaten dan 11 kota.

“Peruntukkan Rusun yang diserahterimakan yakni sebanyak 78 Tower atau 242 unit diserah terimakan kepada Yayasan Ponpes,  8 Tower atau 636 unit diserahterimakan kepada Kementerian/ Lembaga, 8 Tower atau 140 unit diserah terimakan kepada pihak Universitas dan 6 Tower atau 120 unit diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah,” terangnya.

 

Sedangkan Aset Rumah Khusus yang diserah terimakan sebanyak 3.726 unit dengan nilai aset sebesar Rp. 583 Milyar. Hasil pembangunan Rumah Khusus itu tersebar di 85 lokasi pada 51 kabupaten dan 6 kota.

Peruntukkan Rumah Khusus yang diserahterimakan antara lain sebanyak 2.673 unit diperuntukkan bagi rumah nelayan, 843 unit diperuntukkan bagi masyarakat pulau terluar/daerah terpencil/daerah tertinggal dan daerah perbatasan, 124 unit diperuntukkan bagi masyarakat korban bencana, dan 86 unit diperuntukkan sebagai rumah pintar atau rumah sosial.

Adapun aset Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) yang diserah terimakan sebanyak 13.072 unit dengan nilai aset sebesar Rp. 74 Milyar. Bantuan PSU yang diserahterimakan tersebar di 118 lokasi pada 32 kabupaten dan 12 kota.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi pada Acara Serah Terima Aset Barang Milik Negara ini, dari mulai persiapan hingga pelaksanaannya. Insya Allah dapat berlangsung dengan lancar dan aset yang diserahterimakan dapat segera dimanfaatkan dan dipelihara dengan baik oleh penerima bantuan,” harapnya.

Related posts

Leave a Reply