Johnson Indonesia Lanjutkan Komitmen Dalam Mengutamakan Aspek Kesehatan Fisik & Mental Para Karyawan

JAKARTA, 23 Desember 2021 – Johnson & Johnson sekali lagi mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin di garis terdepan dalam industri kesehatan global tahun 2021 ini, melalui komitmennya untuk mengerahkan seluruh sumber daya dan pikiran dalam upaya mengatasi krisis global akibat pandemi. Melalui misi dan tujuan bersama, karyawan Johnson & Johnson di seluruh dunia – termasuk di Indonesia – mendorong perusahaan agar tetap terdepan dan memberikan pelayanan terbaik bagi pasien, konsumen, dan komunitas.

Komitmen Johnson & Johnson secara global terhadap para pemangku kepentingannya – baik secara internal maupun eksternal – secara tidak langsung mampu menempatkan perusahaan tersebut sebagai perusahaan pilihan – Employer of Choice. Pada Oktober 2021 lalu, Fortune memasukkan Johnson & Johnson dalam daftar Fortune’s 2021 Change the World List, menyoroti perusahaan di seluruh dunia yang telah memanfaatkan strategi bisnis inti mereka untuk mendorong dampak sosial yang positif.  Sedangkan pada awal tahun ini, Fortune juga memasukkan Johnson & Johnson di antara daftar Perusahaan Paling Dikagumi di Dunia (World’s Most Admired Companies), menempatkannya di #1 dalam kategori Farmasi di seluruh dunia selama delapan tahun berturut-turut.

Read More

Terlepas dari situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, Johnson & Johnson secara konsisten bertindak berdasarkan komitmen berbasis Credo. Kesehatan dan kesejahteraan karyawan secara total di seluruh dunia — termasuk dari aspek mental—adalah prioritas utama dan mutlak bagi Johnson & Johnson di masa pandemi. Dengan demikian, diharapkan para karyawan dapat merasakan kenyamanan, keamanan, dan motivasi yang terus diperbarui selama bekerja dari rumah dan di kantor ataupun kombinasi keduanya tergantung situasi pandemi di masing-masing negara.

Sejak awal pandemi, Johnson & Johnson telah bergerak untuk memenuhi kebutuhan kritis orang-orang di seluruh dunia. Termasuk juga menjaga lebih dari 132.000 karyawannya agar tetap aman, sehat, dan produktif saat perusahaan berupaya mengembangkan vaksin yang terjangkau, aman, dan efektif yang tersedia untuk publik secara nirlaba agar dapat digunakan saat darurat pandemi. Perusahaan Johnson & Johnson senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan karyawannya di seluruh dunia selama pandemi COVID-19.

Devy Yheanne, Country Leader of Communications of Public Affairs PT Johnson & Johnson Indonesia dalam sejumlah kesempatan membahas bagaimana perusahaan secara global bertindak berdasarkan komitmen berbasis Credo untuk menyatakan kepedulian terhadap karyawan, keluarga mereka, serta komunitas tempat mereka tinggal dan bekerja selama krisis kesehatan global berlangsung. Lebih penting lagi, Credo ini juga menjadi semakin relevan dengan adanya pandemi global.

Devy menjelaskan, “Di mana pun karyawan kami berada di berbagai belahan dunia atau apa pun perannya – mulai dari karyawan di lokasi fasilitas, laboratorium penelitian, lokasi manufaktur, dan pusat distribusi kami, hingga mereka yang bekerja di lapangan dan dari rumah – perusahaan senantiasa berkomitmen untuk mendukung kesehatan, keselamatan dan keamanan mereka. Sementara fasilitas Johnson & Johnson tetap aktif di berbagai belahan dunia, sejak awal pandemi perusahaan telah menerapkan dan beralih ke pendekatan bekerja dari rumah untuk karyawan kantor sehingga mereka tetap dapat melakukan peran mereka dari jarak jauh.”

Karyawan diharapkan dapat menjadi yang versi terbaik dirinya bagi kolega, keluarga, dan komunitasnya di saat semua aspek kesehatan mereka dapat terjaga baik secara fisik, mental, dan emosional. Melalui Employee Assistance Program (Program Bantuan Karyawan) secara global, karyawan di Johnson & Johnson memiliki akses ke konselor yang memahami stres terkait pandemi. Layanan ini tersedia sepanjang waktu melalui telepon atau situs. Perusahaan juga memperluas akses ke perangkat digital, memberikan tips baru secara rutin untuk mendukung kesehatan mental karyawannya selama masa pandemi.

Meskipun situasi pandemi belum dapat dinyatakan sepenuhnya stabil, tren kurva pandemi COVID-19 bisa dikatakan mengalami kecenderungan menurun secara signifikan. Semakin banyak masyarakat yang sudah menerima vaksin di berbagai belahan dunia – bahkan beberapa negara sudah menjalankan booster, membuat praktik bisnis kembali bergerak.

Banyak karyawan yang mulai bekerja dari kantor, setelah cukup lama menerapkan sistem bekerja dari rumah, dengan sebagian besar perusahaan di seluruh dunia mulai mengadopsi dan menerapkan konsep kerja hybrid – kombinasi antara bekerja dari kantor dan bekerja dari rumah. World Economic Forum menjelaskan bahwa situasi post-pandemi ini mendorong sejumlah perusahaan untuk menghadirkan ‘dunia kerja baru’ dengan strategi pendekatan yang berkelanjutan.

Dalam hal ini, beberapa strategi baru yang diharapkan menjadi solusi antara lain model pekerjaan yang fleksibel (dapat dilakukan secara remote) dan juga sistem rekrutmen pekerja dengan berbasis portofolio keahlian masing-masing.

Sementara itu, laporan yang dirilis oleh EY Work Reimagined Employer Survey – yang dilaksanakan pada Maret 2021 dengan 16.264 responden dari 23 industri di 16 negara di seluruh dunia – menyatakan, karyawan secara luas memberikan masukan positif tentang dampak remote working dengan 48% percaya budaya perusahaan mereka telah berubah menjadi lebih baik sejak awal pandemi.

Survei tersebut juga menunjukan bahwa 9 dari 10 karyawan menginginkan fleksibilitas bekerja di mana saja dan kapan saja, dan 54% pekerja kemungkinan besar akan berhenti jika mereka fleksibilitas yang mereka inginkan tidak dipenuhi. Di sinilah perusahaan harus lebih mudah beradaptasi dengan perubahan yang cepat — di saat yang sama perusahaan dituntut oleh keadaan untuk menjadi lebih agile, mereka menuntut karyawannya untuk fleksibel dan gesit dalam menyesuaikan diri di saat talent management membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Pandemi global COVID-19 telah menjadi akselerator perubahan, mulai dari percepatan adopsi dan penggunaan teknologi, hingga cara kerja baru. Bahkan dengan pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh pengalaman ini, fokus perusahaan pada sumber daya manusia menjadi sangat penting dalam rangka memberikan nilai jangka panjang. Upaya untuk menghubungkan orang dengan cara yang kreatif sehingga mereka bisa lebih inovatif adalah keharusan strategis di Johnson & Johnson.  Tren yang muncul dalam teknologi, desain tempat kerja, dan model serta metode pekerjaan hybrid dipercaya akan mampu memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk membantu organisasi membingkai ulang masa depan mereka.

“Credo di Johnson & Johnson menjadi pedoman dan landasan perusahaan sebagai wujud tanggung jawab demi mengupayakan kesejahteraan karyawan sekaligus mendorong upaya holistik bersama para pemangku kepentingan, perusahaan, dan masyarakat, dengan fokus berkelanjutan pada kesehatan karyawan,” tutup Devy.

Related posts

Leave a Reply