Jaga Silaturahmi dan Kesehatan dengan Konsumsi Kue Lebaran Sehat dan Berserat di Hari Raya

Jakarta, Indonesia – Ketika jarak memisahkan, rasa dan kelezatan bisa menghubungkan kita. Lebaran tahun ini memang masih berbeda karena sebagian dari kita tidak dapat berkumpul  bersama keluarga dan kerabat. Untuk itu, Royal Philips (NYSE: PHG, AEX: PHIA), pemimpin  global di bidang teknologi kesehatan, membagikan resep kue sehat yang dirancang bersama  ahli gizi ternama, untuk membuat momen Lebaran Anda tetap spesial.  

“Momen Lebaran selalu menjadi momen istimewa setiap tahunnya, karena inilah saatnya  menjalin silaturahmi dengan keluarga, sanak saudara, hingga sahabat,” komentar Danny  Hadhyan, District Leader Personal Health Philips Indonesia. “Lebaran tahun ini memang masih  berbeda, tetapi ada banyak cara untuk tetap dekat dengan orang-orang tersayang. Salah  satunya dengan mengirimkan kue buatan sendiri. Apalagi jika kue tersebut tidak hanya lezat,  tapi juga sehat.” 

Read More

Ahli gizi dan Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes,  menjelaskan bahwa selama ini kue Lebaran identik dengan rasa manis, berlemak terutama  lemak jenuh, serta tidak berserat dan tidak bermikronutrien. 

“Di situasi pandemi Covid-19 ini, tentu saja kita harus senantiasa meningkatkan imunitas  tubuh dan menghindari hal-hal yang dapat menurunkan imunitas tubuh. Di antaranya adalah  dengan bijak memilih makanan yang baik untuk Kesehatan. Konsumsi gula berlebih, lemak  jenuh berlebih serta rendah serat dan mikronutrien akan berisiko melemahkan imunitas  tubuh,” jelas Rita. “Oleh karena itu, kita harus disiplin dalam mengkonsumsi kue Lebaran serta  menyiasati pemilihan bahan dan cara pembuatannya.” 

Menurut Rita, cara yang bisa dilakukan adalah dengan : a) mengurangi dan mengganti jenis  gula pasir dengan gula kelapa; b) mengganti butter atau mentega dengan minyak kelapa  murni; c) mengganti tepung terigu biasa dengan terpung terigu dari gandum utuh; d)  menambahkan buah-buahan kering, dan; e) mimilih alat memasak kue yang suhunya bisa  diatur sedemikian rupa. 

Bersama dengan Philips Indonesia, Rita Ramayulis merancang resep Muffin lezat yang lebih  berserat, rendah gula, dengan lemak rantai menengah dan lemak jenuh rendah. Berikut  adalah resepnya: 

Muffin SBB (Sehat, Berserat dan Bermikronutrien)

Porsi 4 orang, persiapan 10 menit, waktu memasak 15 menit 

Bahan A Bahan B

75gr tepung gandum utuh (diayak)  1 1/2 sdt baking soda Gluten free  1 sdt kayu manis 

Garam sejumput 

Bahan Isi dan taburan :

75gr cranberry kering 

8 mangkok kertas muffin 

Cara membuat:

1 telur ayam kampung 2 sdm gula kelapa organik 35ml susu 

40ml sari almond 

50gr minyak kelapa 

  1. Campurkan bahan A di mangkok sampai tercampur rata dan sisihkan.  2. Kocok telur dan gula dengan kecepatan rendah (kurang lebih 2 menit) kemudian  masukkan satu persatu bahan B lalu aduk rata.  
  2. Masukkan bahan A ke dalam mangkok bahan B dan campur sampai rata dengan  menggunakan spatula.  
  3. Masukkan 50gr isian muffin cranberry ke dalam adonan 
  4. Siapkan mangkok kertas muffin (dua lapis mangkok kertas untuk 1 muffin) dan tuang  adonan dan taburi atas adonan dengan cranberry  
  5. Panaskan Airfyer dengan suhu 200 selama 3 menit, kemudian masukkan muffinnya  dan turunkan suhu ke 165, setelah 5 menit turunkan suhu menjadi 145 sampai muffin  matang.  
  6. Angkat muffin dan sajikan.Penggunaan Air Fryer memungkinkan memanggang kue dengan menggunakan hembusan  udara yang dipanaskan sesuai dengan derajat panas yang diinginkan, sehingga dapat  mematangkan kue tanpa merusak kandungan nutrisi di dalamnya. 

    Kandungan Energi dan Zat Gizi 1 Porsi Muffin (2 Cup Muffin):

    NO ENERGI & ZAT GIZI JUMLAH % AKG KETERANGAN
    1. Energi  360 kkal  16  Bersumber dari tepung gandum utuh, gula  kelapa, minyak kelapa dan cranberry kering.
    2. Protein  6 g  10  Baik dikonsumsi sebagai cemilan yang  mengandung protein untuk anak-anak dan  remaja.
    3. Lemak  18 g  32  Bersumber dari minyak kelapa yang mudah  dibakar menjadi energi
    4. Karbohidrat  46 g  14
    5. Serat  4 g  14  Berperan untuk pertumbuhan microbiota dan  kesehatan pencernaan
    6. Kalsium  76 mg  Berperan untuk kesehatan tulang dan  keseimbangan cairan dan tekanan darah
    7. Zat Besi  1,6 mg  Berperan untuk aktivasi enzim antioksidan  dan mencegah anemia
    8. Magnesium  40 mg  12  Berperan untuk keseimbangan berbagai  reaksi kimia tubuh
    9. Kalium  148 mg  Berperan dalam kontrol tekanan darah, dan  keseimbangan cairan tubuh
    10. Zink  1 mg  12  Berperan untuk membran sel dan bahan  dasar produksi enzim dan hormon
    11. Selenium  20 mg  80  Berperan sebagai antioksidan
    12. B1  0,2 mg  14  Berperan untuk metabolisme karbohidrat  sebagai sumber energi yang efektif dan  efisien
    13. Asam folat  18 mg  Berperan untuk pemeliharaan sel-sel syaraf di  otak dan mencegah anemia
    14. Vitamin B12  0,4 mg  Berperan untuk pembentukan protein, sel  darah dan jaringan. 
    15. Gula  8 g  16  Terbilang rendah (16%) jika dibandingkan  dengan jumlah gula yang boleh dikonsumsi  untuk menghindari berbagi penyakit tidak  menular

Related posts

Leave a Reply