Tangerang, 7 November 2019 – Perkembangan teknologi yang pesat melahirkan tantangan yang dapat menjadi peluang untuk kemajuan masyarakat.
Perkembangan pesat dalam e-commerce disatu sisi memojokkan nama-nama paling besar dalam bidang retail tradisional, sebut saja Taksi konvensional digeser dengan taksi online.
Bahkan kini layanan e-payment dan peer-to-peer lending berlomba merebut hati penikmat jasa keuangan di pasar bebas.
Sebagai respons terhadap hal ini, Universitas Pelita Harapan (UPH), Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan SGU (Swiss German University) memprakarsai International Conference on Global Innovation and Trends in Economy (InCoGITE) 2019 untuk ajang diskusi akademisi dari berbagai institusi dan negara untuk berbagi hasil penelitian di bidang ini. Konferensi internasional ini digelar di kampus Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang, Banten, pada 7 November 2019.
Seminar internasional ini diisi oleh pembicara panel dari kementerian keuangan, serta pengajar dari institusi di Filipina dan Australia yang akan membeberkan data-data dan interpretasi mereka terhadap tren ekonomi global yang sedang terjadi. Lebih dari 60 paper penelitian telah menjalani proses review untuk seminar ini yang berasal dari belasan institusi, yang mencakup 4 bidang: (1) Finance, Accounting and Sustainable Development, (2) Marketing, Service Industries, Hospitality and Tourism, (3) Human Resource and Operations Management, dan (4) Digital Innovation, E-business, and Technopreneurship.
Menurut ketua panitia InCoGiTe yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masayarakat (LPPM) UPH, Dr. Ing. Ihan Martoyo, salah satu ciri perkembangan ekonomi modern adalah proses otomasi yang terjadi akibat perkembangan teknologi robotika dan telekomunikasi.
“Banyak profesi masa kini yang disinyalir terancam tergeser oleh otomasi robotika, digitalisasi, dan proses bisnis online lainnya. Satu perusahaan internasional di Indonesia dapat saja menerima proses akuntansinya dari biro jasa akuntansi di India. Toko online yang beroperasi di Indonesia sebenarnya menggunakan fasilitas awan Internet yang berpusat di Amerika. Teknologi memang mendemokratisasi akses ke proses ekonomi, namun juga menyebabkan pekerja ekonomi harus siap bersaing secara global, bukan lagi sekadar menghadapi tekanan lokal. Semua sektor bidang ekonomi, pariwisata, transportasi, dan bahkan juga pendidikan, dituntut untuk beradaptasi pada pergeseran paradigma yang terjadi,” papar Dr. Ihan.
Lebih lanjut lagi Dr. Sudarto – Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi dan Teknologi Informasi, Kementerian Keuangan RI, sebagai Keynote Speaker di konferensi ini menyatakan bahwa terkait perkembangan ekonomi modern, pemerintah telah memiliki 5 fokus utama yang akan dikembangkan.
“Pemerintah telah merencanakan beberapa program yang akan diluncurkan pada tahun 2020 nanti. Terdapat 5 fokus utama yakni, Sumber Daya Manusia (SDM), Bantuan dan Perlindungan Sosial, Pengembangan Infrastuktur, Reformasi Birokrasi, dan Ketidakpastian Mitigasi. Pemerintah butuh untuk melakukan kolaborasi dengan para pemain ekonomi, salah satunya instansi pendidikan untuk menyukseskan program-program yang telah disiapkan oleh pemerintah,” ungkap Dr. Sudarto.
Hal senada disampaikan juga oleh Rektor UPH Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. yang melihat kolaborasi sebagai hal penting.
“Kita saat ini sedang menghadapi perubahan-perubahan dimana kita harus berinovasi untuk berada dalam situasi ekonomi saat ini. Menurut saya kolaborasi menjadi hal penting untuk bersama melihat ke depan, mencari tahu apa yang bisa dibuat.antara universitas, industri, dan pemerintah,” jelas Rektor UPH.
Tidak hanya itu, Dr. Ihan menambahkan pandangannya bahwa tampaknya bukan kebetulan bahwa Mendikbud Indonesia yang baru justru dipilih dari kalangan penggiat industri teknologi.
“Nadiem Makarim diharapkan mampu menangkap visi kebutuhan pekerjaan di masa depan, dan membentuk sistem pendidikan nasional agar 50 juta lebih penduduk muda Indonesia siap menyongsong masa depan. Inovasi teknologi menjadi tumpuan harapan untuk memberikan energi pendobrak bagi proses pendidikan keempat terbesar dunia ini,” tambahnya.
Teknologi memang sanggup menggoncang dunia yang dianggap sudah mapan. Perkembangan inovasi dan berbagai trend yang demikianlah yang menuntut telaah dan diskusi terhadap berbagai aspek aplikasi dan implikasinya. Diharapkan seminar internasional InCoGITE 2019 ini dapat menjadi benih untuk obrolan dan diskusi berkelanjutan bagi aktivitas penelitian yang relevan bagi Indonesia maupun komunitas internasional.
Viu, BNI Syariah, VIVO, Grandkemang Jakarta, AMD, United Tractors, Qlue, UPH, Indocomtech, Investree, BPSDM PUPR, Film, Inspirational Video, Motivational Video