Hitachi Energy Dukung Transisi Energi di Indonesia

Jakarta, 14 Febuari 2022 _ Hitachi Energy yang sebelumnya dikenal sebagai Hitachi ABB Power Grids, ingin memajukan masa depan energi berkelanjutan bangsa seiring dengan misi perusahaan untuk mengedepankan transisi energi bersih. Hal itu disampaikan oleh Michel Burtin selaku Presiden Direktur PT Hitachi Sakti Energy Indonesia.

Sebagai salah satu penyedia teknologi terkemuka di dunia, Hitachi Energy berkomitmen untuk mendukung Indonesia melalui integrasi energi terbarukan, seperti energi surya dan angin, ke dalam sistem grid, menyediakan teknologi perintis, seperti Gardu Digital, Sistem Manajemen Energi Modern, Flexible Alternating Current Transmission Systems (FACTS) untuk membantu negara mengatasi masalah kualitas daya (power quality) dalam jaringan transmisi dan  distribusi. Perusahaan juga memiliki sistem High Voltage Direct Current (HVDC) untuk menghubungkan jaringan interkoneksi kelistrikan antar pulau, seperti konsep Nusantara Super Grid.

Read More

Indonesia merupakan pengguna ekonomi dan energi terbesar di Asia Tenggara. Pemerintah telah menetapkan tujuan untuk netralitas karbon pada tahun 2060, sehingga perlu mengintensifkan upaya untuk mencapai integrasi energi terbarukan berskala besar. Menurut Michel, transisi energi saat ini memerlukan jaringan yang lebih kuat, lebih cerdas karena mengintegrasikan berbagai sumber energi, termasuk mengoptimalkan pemanfaatan EBT.

“Sebagian besar jaringan yang sudah ada dari beberapa waktu yang lalu, dan saat ini jaringan kelistrikan harus lebih fleksibel, efisien, dan dapat diandalkan untuk mendukung permintaan dan pasokan energi terbarukan yang akan datang, dan juga bisa mengatasi kompleksitas grid,” jelas Michel.

Menurut Michel pertumbuhan konsumsi listrik akan mendorong sejumlah tantangan. Di tengah semakin meningkatnya pertumbuhan pembangkit listrik dari sumber energi terbarukan yang bersifat fluktuatif dan intermitensi yang tinggi, bersamaan juga terdapat kebutuhan untuk meningkatkan dan memperluas jaringan kelistrikan secara signifikan dengan tingkat digitalisasi yang tinggi untuk mengakomodir pertumbuhan pesat permintaan listrik dari sektor transportasi, industri dan bangunan.

“Listrik adalah tulang punggung dari seluruh sistem energi,” jelas Michel. “Semua sektor di industri akan tumbuh secara signifikan dalam elektrifikasi. Transportasi listrik, proses heating serta konversi industri adalah pendorong utama”.

“Saat ini, yang perlu diperhatikan selain mengoptimalkan penerapan dan pemanfaatan EBT, adalah bagaimana pada saat yang sama untuk tetap menjaga kestabilan dan ketahanan energi di Indonesia,” ungkap Michel.

Hitachi Energy juga telah lama terlibat dalam beberapa proyek transisi energi. Sebagai contoh baru-baru ini, solusi integrasi jaringan perusahaan telah membantu menghubungkan

 pembangkit listrik tenaga panas bumi di dekat Rantau Dedap, di dataran tinggi terpencil di Sumatera Selatan, menyediakan 220 Megawatt listrik bebas karbon ke jaringan Sumatera.

Hitachi Energy di Indonesia juga telah terlibat dalam beberapa proyek transisi energi, seperti menerapkan solusi Grid Edge di beberapa wilayah nusantara, termasuk di antaranya: fasilitas microgrid pertama dan terbesar di perusahaan tambang di Bontang. Perusahaan juga telah bekerja sama dengan PLN, untuk menyediakan suplai listrik yang stabil di pembangkit listrik yang ada di Semau, dekat Kupang, di Nusa Tenggara Timur, serta di Pulau Selayar dimana keduanya merupakan pilot project PLN untuk Smart Grids

“Solusi Grid Edge kami memberikan keandalan pasokan listrik yang tinggi, mengintegrasikan sumber energi terbarukan yang terdistribusi dan Penyimpanan Energi Baterai (Battery Energy Storage),” kata Michel. “Ini adalah solusi yang sangat cocok untuk Indonesia, dengan banyak wilayah geografis terpencil yang tidak terhubung ke jaringan pusat.”

Seiring dengan fokus Pemerintah untuk meningkatkan bauran EBT, menurut Michel, kemampuan SDM juga perlu diperkuat, terutama di bidang manajemen energi dan digitalisasi. Hitachi Energy memiliki pusat riset dan pengembangan (R&D) di Bali yang mengembangkan perangkat lunak perusahaan seperti asset management dan asset management performance software yang dikembangkan dan dikelola oleh insinyur lokal. Michel menjelaskan bahwa Pusat R&D ini selaras dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM lokal.

“Selama ini, kami telah memainkan peran penting dalam pertumbuhan Indonesia, terlibat dalam proyek-proyek landmark dan membantu menyiapkan talenta masa depan bangsa,” Michel menyimpulkan, “Kami akan pasti terus mendukung negeri ini untuk masa depan energi yang berkelanjutan”.

Related posts

Leave a Reply