Jakarta – Dr. Nanshu Lu, Associate Professor dari University of Texas at Austin Amerika Serikat hadir di Disrupto Fest 2020 tengah memimpin sebuah penelitian untuk mengembangkan tato elektronik berupa sirkuit metal yang fleksibel yang dapat ditempel ke kulit untuk memonitor kesehatan salah satunya fungsi kerja jantung tanpa harus ke rumah sakit.
Tato elektronik ini mampu memonitor kesehatan jantung dengan akurat ketika ditempatkan langsung di atas jantung.
Dan karena pemakaiannya dalam jangka waktu yang lama, perangkat ini dianggap mampu memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang kesehatan jantung manusia dibanding mesin elektrokardiograf tradisional (EKG).
Kelebihan lainnya adalah perangkat ini tidak memiliki kabel. Seluruh sistem dipantau secara nirkabel melalui smartphone. “Jadi yang harus dilakukan adalah menempelkan perangkat ke dada Anda dan membiarkannya melakukan tugasnya,” ungkap Dr. Lu.
Perangkat ini sangat ringan dan dapat diregangkan sehingga dapat diletakkan di atas jantung untuk waktu yang lama dengan sedikit atau tidak ada rasa tidak nyaman. Perangkat ini mengukur kesehatan jantung dengan dua cara, mengambil pembacaan elektrokardiograf dan seismokardiograf secara bersamaan. Sebagian besar dari kita akrab dengan elektrokardiogram (EKG), suatu metode yang mencatat tingkat aktivitas listrik yang dihasilkan setiap kali jantung berdetak. Seismokardiografi (SCG) adalah teknik pengukuran menggunakan getaran dada yang terkait dengan detak jantung. Didukung pengendalian jarak jauh lewat smartphone, perangkat e-tattoo ini adalah teknologi ultrathin dan peregangan pertama untuk mengukur ECG dan SCG.
“Kita bisa mendapatkan wawasan yang jauh lebih besar tentang kesehatan jantung dengan mengumpulkan data secara sinkron dari kedua sumber,” kata Dr. Lu. Perangkat e-tattoo Dr. Lu dan timnya terbuat dari polimer piezoelektrik yang disebut polivinilidena fluorida, yang mampu menghasilkan muatan listrik sendiri sebagai respons terhadap tekanan mekanis. Perangkat ini juga mencakup teknologi korelasi gambar digital 3D yang digunakan untuk memetakan getaran dada untuk mengidentifikasi lokasi terbaik di dada untuk menempatkan e-tattoo. Dibandingkan dengan mesin EKG tradisional, e-tato juga jauh lebih murah untuk diproduksi.
Tim Dr. Lu meliputi anggota fakultas dan mahasiswa yang membidani berbagai disiplin ilmu seperti aerospace dan mekanika, teknik biomedis, teknik listrik dan komputer, sains dan teknik material, teknik mesin, serta kolaborator dari UT Southwestern Medical School.
Festival virtual DISRUPTO yang terbuka untuk umum ini menargetkan 200.000 penonton dari berbagai kalangan. Diharapkan acara ini akan menjadi wadah untuk bertukar pikiran antarpelaku ekonomi seperti startups, korporasi, modal ventura, dan institusi keuangan lokal maupun global. Daniel Surya, Co-founder DISRUPTO dan Executive Chairman WIR Group, menjelaskan tujuan DISRUPTO 2020 ialah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bagaimana teknologi berkembang begitu cepat dan akan berdampak pada kehidupan manusia di masa depan. Sehingga masyarakat dapat menjadi adaptif akan perubahan yang terjadi.
Lion Air Group, Vivo, DISRUPTO Fest 2020, Signify, BPSDM PUPR, H3C, PT. ECS Indo Jaya, Inspirational Video, Motivational Video