Anggota Komisi IV DPR RI Haerudin mengatakan banjir bandang yang menerjang Kecamatan Sukawening dan Kecamatan Karangtengah memang merupakan kejadian alam. Namun tetap perlu dilakukan evaluasi pasca bencana terutama terkait sinergi yang terpadu antara masyarakat dengan pemerintah.
Demikian dikatakan Haerudin saat berdialog dengan warga Desa Cintamanik Karangtengah yang terdampak banjir bandang di Garut, Jawa Barat Sabtu (11/12/2021). Turut hadir Dirjen Hortikultura Kementan, Dirjen Perkebunan Kementan, Dirjen Gakkum, Dirut perhutani, Kadis Pertanian Garut.
“Jika kita tercerai berai maka potensi kekuatan kita untuk melakukan proses perbaikan alam akan menjadi masalah, butuh evaluasi secara total kerjasama yang baik, terpadu dan sinergisitas antar warga dan pemerintah,” ucap Haerudin.
Politisi Fraksi PAN menerangkan, Komisi IV DPR RI merespon kejadian alam banjir bandang dengan melakukan peninjauan lokasi untuk menginventarisir dan mengindentifikasi masalah apa apa saja yang terjadi di sana. “Ini tugas Komisi IV proses penyikapan terhadap bencana dan mudah-mudahan ini menjadi solusi bagi masyarakat terutama yang terdampak dari bencana,” ujar Haerudin.
Haerudin menjelaskan, meskipun kejadian alam ini adalah proses alam, ini tentu ada andil tangan manusia. Pihaknya berupaya memastikan apakah ada kebijakan yang salah yang tidak memperhitungkan dampaknya, seperti geothermal atau penggarapan hutan lindung dengan kemiringan 20-40 derajat.
“Ini yang menjadi pertanyaan, kenapa didiamkan dan tidak dicegah, tangkal sebelum kejadian ini terjadi. Serapan air menjadi rendah karena berkurangnya tempat akar-akar untuk menyerap debit air. Makanya kita hadir di sini dan ini harus ditindak,” pungkas wakil rakyat dapil Jawa Barat XI itu. (afr/es)