Bioteknologi UKDW Kembangkan Daya Kritis Siswa Melalui Climate Change Debate Competition

Isu perubahan iklim beberapa tahun belakangan menjadi sebuah isu paling menarik perhatian dunia, karena eskalasi dampak telah terjadi di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Pembangunan sumber daya manusia harus menjadi fokus perhatian dalam mengembangkan strategi adaptasi perubahan iklim. Kedepan dibutuhkan SDM yang tidak hanya profesional (knowledge, hard skill, soft skill) namun juga memiliki kepekaan dan kepedulian lingkungan yang tinggi.

Mempertimbangkan hal tersebut upaya sosialisasi perubahan iklim serta sebagai bentuk pembinaan pada generasi muda khususnya siswa SMA, Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumberdaya Alam DIY, The Nature Concervancy menyelenggarakan Climat Change Debate Competition 2018. Penyelenggaraan kompetisi debat bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa, daya kritis dan kepedulian terhadap lingkungan, meningkatkan pemahaman siswa dan penguasaan bahasa secara baik dan benar sehingga mampu bersaing di tingkat nasional maupun international, serta meningkatkan apresiasi dan minat siswa untuk mendalami ilmu bioteknologi.

Baca juga  Lion Air Menerima Pesawat Baru Boeing 737-800NG, Momen Terbaik Membawa Travelers ke Destinasi Impian

Climate Change Debate Competition diselenggarakan pada tanggal 10 dan 11 November 2018 yang diikuti oleh 20 tim debat yang berasal dari sekolah-sekolah di lingkup DIY dan Jateng seperti SMA Taruna Nusantara, SMA Seminari Magelang, SMAN 8, SMAN 1, SMAN 1 Wates, SMA Stella Duce, SMA Kolose De Britto dll. Kompetisi berlangsung sangat ketat, dari babak penyisihan berhasil lolos ke 8 besar yaitu tim debat dari SMAN 8, SMA Taruna Nusantara, SMAN 1 Bantul, SMAN 1 Kasihan, SMA Seminari dan SMA De Britto. Kompetisi makin sengit hingga babak final yang mempertemukan tim debat SMAN 8 yang terbagi dalam kelompok A dan kelompok B. Akhirnya tim debat SMAN 8 kelompok B berhasil menjadi champion dalam Climate Change Debate Competition kemudian diikuti tim debat SMAN 8 kelompok A serta SMA Taruna Nusantara Rajawali. Dalam kompetisi ini, saudari Isabella Kusumawardani siswi dari SMAN 8 Yogyakarta terpilih sebagai best speaker.

Baca juga  StickEarn Luncurkan Digitron, Digital Billboard Pintar Ditenagai Kecerdasan Buatan

Penyelenggaraan Climate Change Debate Competition mendapatkan respon positif dari sekolah, guru pendamping maupun peserta dan berharap even ini menjadi agenda regular tahunan untuk menumbuhkan kepedulian lingkungan dan daya kritis siswa. Menurut Hasnata Shiva Nabila peserta dari SMAN 1 Pajangan menuturkan bahwa kompetisi ini  sangat menarik dan menjadikan siswa menjadi peduli terhadap lingkungan dan isu perubahan iklim. Hal yang sama juga disampaikan oleh Anargia Aristwidya, siswa SMA Stella Duce, bahwa isu perubahan iklim dan bioteknologi menjadi tema menarik sehingga peserta sangat antusias belajar, berdiskusi dan melalui kompetisi ini siswa terbuka wawasannya tentang isu-isu terbaru tentang perubhan iklim dan bioteknologi.

Melalui Climate Change Debate Competition diharapkan siswa dapat memahami, menguasai, melakukan analisa dan membuat judgement serta meyakinkan kepada publik terkait isu perubahan iklim dan strategi mitigasinya.