Antisipasi Tren Politik 2024: Proyeksi Potensi Industri Konstruksi Menjelang Pemilihan

Jakarta, 2 Februari 2024 – Dalam atmosfer Pemilu 2024 yang menggema, industri konstruksi Indonesia berada pada persimpangan yang krusial. Lebih dari sekadar menjadi indikator ekonomi, sektor ini juga mencerminkan dampak langsung dari kebijakan politik yang diterapkan. Pemilu bukan hanya ajang pertarungan politik, tetapi juga penentu arah dan kecepatan pertumbuhan industri konstruksi.

Berdasarkan tren tiga Pemilu terakhir, terlihat bahwa industri konstruksi Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada Pemilu 2009, terjadi peningkatan pendapatan sektor konstruksi sebesar 9%, sementara pada tahun 2014, pertumbuhannya mencapai 12,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada Pemilu 2019, pendapatan dari perusahaan konstruksi di Indonesia meningkat 17,39% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sektor konstruksi mencatat pertumbuhan sebesar 5,23% secara year-on-year (yoy) pada triwulan II-2023 dan memberikan kontribusi sebesar 9,43% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Kementerian PUPR juga memproyeksikan pertumbuhan industri konstruksi sebesar 4,5% di tahun 2024.

Menurut Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro di Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Abdurohman, Pemilu berdampak pada peningkatan belanja pemerintah dan pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi masyarakat. Dampak ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat, memberi mereka kemampuan untuk membeli rumah atau memperluas usaha.

Oleh karena itu, di tahun 2024, prospek pembangunan area perumahan dan industri diprediksi akan meningkat seiring dengan naiknya daya beli dan konsumsi masyarakat. Proyek-proyek infrastruktur juga akan dipercepat untuk memastikan penyelesaian tepat waktu.

Georgi Ferdwindra Putra, Co-founder dan Co-CEO Gravel, optimis bahwa sektor konstruksi di Indonesia pada tahun 2024 tetap dapat memberikan kontribusi signifikan pada pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Pemilu 2024 dianggap sebagai pendorong untuk mempercepat adopsi teknologi di industri konstruksi. Gravel, sebagai perusahaan teknologi konstruksi di Indonesia, berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan industri ini melalui solusi-solusi inovatif.

Sebagai upaya mendukung pemerintah dalam pembangunan infrastruktur, Gravel, sejak berdiri, terus berinovasi dalam industri konstruksi. Co-founder dan Co-CEO Gravel, Fredy Yanto, menegaskan kesiapan Gravel untuk membantu pemerintah dan pelaku usaha dengan menyediakan solusi terpadu untuk berbagai kebutuhan konstruksi melalui kemudahan akses sumber daya manusia profesional dan bahan bangunan berkualitas.

Penulis: Luthfan Wira Alfiqri