Polhukam, Jakarta – Penanganan dampak bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi yang melanda Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) lalu terus dilakukan. Hasilnya sejauh ini, kondisi di sana terus menunjukkan perbaikan.
Ketua Sub Satgas Pendampingan Pusat Bencana Gempa Sulteng/Deputi IV Pertahanan Negara Kemenko Polhukam Laksamana Muda A. Djamaludin mengungkapkan sebanyak 1.944 korban meninggal dunia dan sudah dimakamkan masal 885 jenazah, sedangkan sisanya diambil keluarga.
Dari jumlah korban tersebut dapat dirincikan, sebanyak 815 telah dimakamkan di Paboya, 35 jenazah dimakamkan di Pantoloan, 1.059 di pemakaman keluarga, dan 35 di Donggala.
Sedangkan, sebanyak 2.549 korban menderita luka-luka akibat bencana tersebut, korban tertimbun 152, rumah rusak 65.733, angka pengungsi yang terdeteksi terus mengalami penurunan.
Dalam acara diskusi media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang mengusung tema “Update Tanggap Bencana Sulteng: Mendorong Kesiapan Sulteng Bangkit”, di Aula Gedung BNPB, Jl Pramuka, Jakarta Timur, Senin (8/10/2018), Djamaludin juga menjelaskan mengenai perkembangan dari aliran listrik di Sulteng.
“Terkait listrik, kini sudah 90 persen yang berfungsi. PLTD sudah berfungsi baik, juga gardu induk. Dukungan itu untuk para posko, perbankan, dan dumlap juga sudah baik,” tuturnya.
Namun, Djamaludin mengatakan, memang masih ada kendala terkait jaringan yang ke konsumen. Oleh karena itulah, PLN masih melakukan pengecekan satu-satu ke rumah-rumah.
Untuk telekomunikasi, Djamaludin mengatakan, sudah hampir 100 persen pulih. Rinciannya, di Donggala sekitar 52,2 persen dan di Palu sudah 56,6 persen.
Adapun upaya yang dilakukan seperti mengaktifkan kembali kantor-kantor pemerintahan daerah dan, pengoperasionalan pelayanan bank, lalu upaya menstabilkan BBM ke setiap SPBU di Sulawesi Tengah, dan optimalisasi fungsi jaringan telekomunikasi menjadi salah satu di antara sejumlah langkah prioritas yang digenjot oleh pemerintah. Demi mempercepat pemulihan kondisi sosial ekonomi masyarakat Sulteng.
“Sedangkan untuk BBM semakin hari semakin baik. Ada total 27 SPBU yang sudah dioperasikan. Sedangkan stok di depo Donggala dan Palu juga masih mencukupi. Setiap hari ada suplai melalui Donggala,” katanya.
Khusus untuk pelayanan medis, Jamaludin mengatakan, ada sebanyak 14 RSU yang telah beroperasi. Ada juga, satu rumah sakit terapung, yakni KRI dr Soeharso, yang sudah merapat dan melakukan kegiatan operasi.
“Selain itu juga dibuka RS lapangan di Pelabuhan Pantoloan. Kantor-kantor pemerintahan juga sudah mulai jalan, terutama Dukcapil, khususnya untuk pengurusan surat kematian,” katanya.