Palangka Raya, 20 November 2017 – Walikota Palangka Raya, Riban Satia melantik Budi Harjono sebagai Direktur PDAM Kota Palangka Raya masa jabatan 2017-2021, Senin (20/11/2017).
Acara pelantikan yang dilaksanakan di Ruang Peteng Karuhei II ini dihadiri Wakil Walikota Palangka Raya Mofit Saptono Subagio, Sekda Kota Palangka Rata Rojikinor dan beberapa kepala satuan organisasi perangkat daerah (SOPD).
Terpilihnya Budi Harjono yang sebelumnya menjabat Kabag Keuangan PDAM Palangka Raya menjadi Direktur PDAM Palangka Raya ini setelah dikeluarkannya Surat Keputusan Walikota Palangka Raya Nomor 188.45/479/2017.
Dilantiknya Budi Harjono sebagai Direktur PDAM Palangka Raya yang menggantikan pejabat sebelumnya, Tridoyo Kertanegara yang sudah purna tugas ini berdasarkan hasil lelang jabatan yang melibatkan dari pihak perguruan tinggi.
Dalam arahannya walikota mengharapkan dengan dilantiknya Direktur PDAM Palangka Raya yang baru ini bisa bekerja lebih baik lagi dalam menjalankan perusahaan milik daerah.
Budi diminta memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat Kota Cantik. Dia juga dituntut bekerja nyata selama enam bulan ke depan. Jika tidak kinerjanya akan dievaluasi oleh walikota.
Walikota optimistis dengan dipimpinnya PDAM Palangka Raya yang merupakan pejabat karier, maka yang bersangkutan mengetahui apa saja yang akan dilakukan untuk memajukan perusahaan plat merah tersebut.
“Sejak awal memang saya menghendaki kalau memang dari dalam ada yang lebih baik kenapa harus mengambil dari luar, sama dengan jabatan sekda juga diisi dari dalam,” tuturnya.
“Sama halnya ketika direktur PDAM ini berasal dari dalam, maka dia akan mampu memperbaiki kekurangannya. Dia tahu, karena dia yang merasakan dan menikmatinya,” tutur walikota lagi.
Karena itu dalam acara pelantikan ini direktur PDAM yang baru ini yang bersangkutan juga diminta memberikan komitmen dan penandatanganan pakta integritas serta surat kesepakatan untuk menjalankan perusahaan daerah agar lebih maju lagi.
“Mulai Desember 2017 kita beri kesempatan yang bersangkutan untuk membenahi. Jadi tidak ada alasan lagi untuk belajar. Ini langsung lari cepat. Apalagi bapak Budi ini berasal dari nol, kemudian memegang jabatan keuangan, sehingga dia tahu suka dukanya, dia tahu semua persoalan yang harus diselesaikan. Dia juga tahu bagaimana memajukan PDAM ini, tidak merayap. Tidak terseok-seok, karena itu yang bersangkutan saya beri waktu enam bulan untuk melakukan pembenahan” tegasnya.