Makassar – Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), M. Yugihartiman, membuka Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) pada Selasa (27/2) di Kampus Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar, Sulawesi Selatan.
Diklat Pemberdayaan Masyarakat ini diikuti oleh 200 orang peserta yang berasal dari Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone Sulawesi Selatan. “Diklat ini adalah diklat angkatan ke VII yang telah diselenggarakan oleh PIP Makassar”, kata Yugi.
Yugi menjelaskan bahwa diklat pemberdayaan masyarakat ini digelar secara gratis dalam rangka upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang transportasi. “Diklat ini merupakan program unggulan Kementerian Perhubungan untuk menjawab tingginya kebutuhan tenaga handal di sektor transportasi”, jelas Yugi.
“Pada tahun ini BPSDMP mendapat kuota sebanyak 100.000 orang peserta untuk mengikuti diklat pemberdayaan masyarakat di lembaga diklat BPSDMP yang tersebar pada 23 Unit Pelaksana Teknis (UPT) di berbagai wilayah Indonesia, salah satunya PIP Makassar”, ungkap Yugi.
Yugi juga menambahkan bahwa dari total kuota BPSDMP tersebut, PIP Makassar mendapatkan tugas sebanyak 7.800 orang, dan saat ini telah mendapatkan 1.400 orang peserta diklat. “PIP Makassar pada tahun ini mendapatkan tugas sebanyak 7.800 orang peserta untuk diklat pemberdayaan masyarakat, yang mana sampai saat ini telah mendapat 1.400 peserta dengan pelaksanaan diklat sebanyak 7 angkatan”, jelas Yugi.
Direktur PIP Makassar, H. Irwan, menjelaskan bahwa para peserta diklat akan diberikan keterampilan pelaut melalui beberapa pelatihan selama 15 hari, dengan rincian yaitu, Diklat Dasar Keselamatan atau Basic Safety Training (BST) selama 70 jam pelajaran, Diklat Pemadam Kebakaran Tingkat Lanjutan atau Advanced Fire Fighting (AFF) selama 32 jam pelajaran, dan Diklat Kepedulian Keamanan selama 8 Jam pelajaran.
“Setelah para peserta menyelesaikan diklat ini, maka para peserta akan mendapatkan sertifikat keterampilan yang bisa digunakan untuk bekerja di kapal, pelabuhan maupun instansi pemerintah”, ungkap Irwan.
Irwan juga melaporkan bahwa dari sebanyak 7.800 kuota peserta DPM tahun 2018 di PIP Makassar terdiri dari masyarakat di wilayah Sulawesi dan Kalimantan. “Dari total kuota tahun 2018, di PIP Makassar sebanyak 7.800 peserta yang terdiri dari masyarakat Sulawesi Selatan dengan kuota sebanyak 1.980 peserta, Sulawesi Barat dengan kuota sebanyak 1.980 peserta, Sulawesi Tenggara dengan kuota sebanyak 1.980 peserta, dan Kalimantan dengan kuota sebanyak 1.860 peserta”, jelas Irwan dalam laporan kegiatannya.
Yugi berharap dengan diklat pemberdayaan masyarakat ini, dapat memberi kesempatan bagi masyarakat Sulawesi Selatan khususnya, untuk bekerja di sektor transportasi dengan kompetensi yang dimiliki. “Saya berharap dengan diberikannya diklat dasar pelaut oleh PIP Makassar ini, dapat kalian manfaatkan dengan belajar bersungguh-sungguh hingga mampu menjadi kru kapal yang bertugas sebagai supporting level, yang dapat membantu pelaksanaan operasional kapal”, ungkap Yugi.
Di tahun 2018 ini, sektor pelayaran mendapat kuota peserta DPM yang lebih besar dibandingkan dengan sektor penerbangan dan transportasi darat, yaitu 60.000 orang peserta. Hal ini dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan SDM di pelabuhan, peti kemas, hingga pelayaran.
Dalam penyelenggarakan DPM di tahun ini juga BPSDMP tidak hanya memprioritaskan untuk masyarakat di daerah terluar, terisolisir, rawan bencana dan perbatasan, tapi juga bagi masyarakat terdampak pembangunan infrastruktur transportasi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk konkret implementasi program nawacita pemerintah.
Sebagaimana diketahui, pada tahun 2017 dengan target 48.335 peserta, BPSDMP telah berhasil mendiklatkan 52.427 masyarakat dalam program DPM ini. Dan dalam pelaksanaannya BPSDMP juga melibatkan lulusan SMK sebagai peserta diklat DPM.
Pada hari ini juga, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, membuka diklat pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan oleh Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya dan Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya. Acara pembukaan ini diselenggarakan di Kampus Poltekpel Surabaya, Jawa Timur.
Diklat DPM ini merupakan diklat yang diselenggarakan pada gelombang ke-II oleh Poltekpel Surabaya dan Poltelbang Surabaya, dan diikuti oleh 1.094 peserta dengan rincian 400 orang peserta diklat Basic Safety Training (BST), Advanced Fire Fighting (AFF), Safety Awareness Training (SAT) di Poltekpel Surabaya, dan 695 orang peserta diklat Pengoperasian Fluid Power, Diklat Instalasi Listrik, Diklat Pengoperasian Mesin Las, dan Diklat Pengukuran Kelistrikan di Poltekbang Surabaya.