Pembekalan Peserta Pelatihan Program for Invitational Training Korea Selatan

Jakarta, 26 Januari 2021 – Dalam rangka meningkatkan kapasitas pegawai yang ditugaskan untuk melaksanakan proyek pengembangan Ibu Kota Negara (IKN), telah dijalin kerja sama teknis antara Indonesia – Korea Selatan melalui Kementerian PUPR dengan Ministry of Land, Infrastructure and Transport (MOLIT) dalam bentuk Invitational Training Program. Program ini menjadi sarana bagi pegawai yang menangani proyek IKN, serta pegawai yang memiliki minat terhadap pembangunan IKN atau yang diproyeksikan menangani pembangunan IKN untuk menyerap ilmu serta mengaplikasikan best practice dari pembangunan ibu kota baru di Korea Selatan agar dapat diterapkan di proyek IKN Indonesia. Tidak hanya itu 25 orang pegawai terpilih nantinya dapat mempelajari dari dekat pembangunan ibu kota baru Korea Selatan tersebut.

Baca juga  Rayakan Ultah 10 Tahun, BTS Rilis Single "Take Two" pada 9 Juni

Invitational Training Program didahului dengan Pre-Invitational Training Program yang diisi dengan kegiatan Online Training dan Joint Seminar yang telah dilaksanakan pada Desember 2020 kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Pembekalan Pelatihan Program for Invitational Training Korea Selatan bagi peserta pelatihan yang telah terpillih. Pembekalan yang berlangsung secara online ini dilaksanakan dari tanggal 25 -26 Januari 2021 dan diikuti oleh 41 orang peserta terseleksi dengan latar belakang pendidikan teknik sebanyak 34 orang dan non teknik sebanyak 7 orang.

Dalam sambutan pada acara pembukaan pembekalan Senin (25/01), Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Sugiyartanto menyampaikan bahwa kegiatan ini dapat dimasukkan dalam unsur inovasi program manajemen talenta yang dikembangkan oleh BPSDM yakni CMC (coaching, mentoring dan counseling) untuk menjaring dan mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan.

Baca juga  Menpora Minta INASGOC Pertimbangkan Permintaan Tambahan Nomor dari Cabor Menembak oleh OCA

Ia menyampaikan kepada calon peserta yang terpilih untuk melakukan tugas secara serius dan sebenar-benarnya baik tugas individu ataupun tim dan menganalisis bagaimana aspek-aspek yang dibutuhkan di dalam proyek IKN ini. Adanya kombinasi peserta dengan latar belakang pendidikan teknik dan non-teknik karena perlu kolaborasi untuk menangani sosial kultur masyarakat setempat di lokasi pembangunan, masalah hukum dan lingkungan. Lebih jauh lagi ia berpesan jika terpilih berangkat ke Korea Selatan agar secara maksimal menjaga kesehatan di tengah pandemi ini.

Dalam acara ini, Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana Kusumastuti dan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Hadi Sucahyono hadir memberi arahan pembekalan. Selain itu, Tim Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN dan Tim Kolaborasi yang diwakili oleh Sofian Sibarani. Masing-masing narasumber memberikan materi pembekalan terkait bidang mereka dalam proyek IKN. Hal ini tentu dimaksudkan untuk membekali calon peserta agar mempersiapkan diri mengikuti kegiatan Invitational Training Program dengan optimal agar dapat mendukung visi IKN menjadi katalis peningkatan peradaban manusia Indonesia, sebuah representasi kemajuan bangsa yang unggul. (Kompu BPSDM)