Jakarta, 29 Juni 2020, Kemendikbud — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Seri Webinar Guru Belajar: Adaptasi Pembelajaran Masa Pandemi yang disiarkan langsung di kanal YouTube Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Senin (29/06). Wadah tersebut diberikan sebagai upaya untuk menghimpun energi positif dengan tetap berdaya dan memberdayakan sesama pendidik di tengah pandemi COVID-19.
“Kata kuncinya adalah berbagi dan belajar. Dua kata ini saling berkaitan erat dengan nilai luhur bangsa yaitu gotong royong,” terang Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud, Iwan Syahrir.
Lebih lanjut Iwan menyampaikan bahwa konsep berbagi tersebut sejalan dengan Merdeka Belajar yang diterapkan di masa sekarang dan terakselerasi. “Merdeka Belajar memberi peluang terbukanya metode pembelajaran yang fokus terhadap murid sesuai dengan kebutuhan zaman dan kondisi daerahnya,” imbuhnya.
Dalam kondisi darurat seperti saat ini, kata Iwan, orientasi yang penting ditekankan kepada siswa adalah penumbuhan sikap mental positif dalam ekosistem pembelajaran yang merdeka. “Fokus GTK adalah menciptakan sekolah sebagai tempat terjadinya inovasi, berbasis kepada murid, serta dapat mencapai pembelajaran yang baik untuk mewujudkan profil Pelajar pancasila yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, mandiri, kreatif, berkebhinekaan global, gotong royong, serta kritis,” urainya.
Idealnya sekolah dapat menghasilkan pembelajaran yang holistik dengan penggabungan antara pengetahuan, sisi afektif, kemauan, serta fisik yang tumbuh, dan berkembang secara utuh bersama-sama. Berikut pesan Dirjen Iwan terkait kurikulum sederhana yang bisa kita implementasikan. “Berilah teladan terbaik kepada peserta didik karena itulah kurikulum yang akan berbekas dan berdampak di sepanjang hidupnya,” tutur Iwan.
Iwan mengucapkan selamat kepada para calon peserta. Ia berharap, webinar ini merupakan upaya terbaik yang membawa banyak kebaikan dan keberkahan untuk seluruh masyarakat di tengah keterbatasan akibat pandemi COVID-19. “Selama sebulan kita akan belajar bersama, berbagi tantangan yang ada agar bisa dihadapi bersama,” tutupnya.
Seri Webinar Guru Belajar Siapkan Insan Pendidikan Selenggarakan Tahun Ajaran Baru
Sejalan dengan itu Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Nunuk Suryani menyampaikan tujuan peluncuran webinar ini adalah sebagai bentuk tanggung jawab Kemendikbud memfasilitasi kebutuhan insan pendidikan dalam mempersiapkan pembelajaran di tahun ajaran 2020/2021. “Melalui Guru Belajar mari kita bergotong-royong mendampingi seluruh peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan kita,” jelasnya.
Ditambahkan Plt. Direktur Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Abdoellah mengatakan topik webinar untuk PAUD membahas tentang menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan di rumah. “Kita harus paham cara membuat anak belajar senang di rumah sebagaimana saat mereka senang belajar di sekolah. Guru dan orang tua juga dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk belajar,” ujar Abdoellah.
Ketika menjelaskan layanan pembelajaran bagi penyadang disabilitas, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Praptono mengatakan hambatan yang dirasakan pertama adalah dari aspek komunikasi. “Teaching at the right level adalah proses intervensi yang harus dilakukan guru untuk menjembatani perbedaan yang ditemukan,” katanya.
Intervensi yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan memberikan masukan pembelajaran yang relevan dan spesifik. “Topik dalam webinar kami berikan judul yang sangat spesifik, seperti pembelajaran matematika bagi penyandang tunanetra, kami kolaborasi dengan Perkins,” urainya.
Khusus untuk kepala sekolah, pengawas, dan penilik, Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, Santi Ambarrukmi menjelaskan bahwa topik webinar akan membahas tantangan dan peluang selama adaptasi kebiasaan baru. “Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kesehatan dan keselamatan sekolah, revitalisasi sekolah, inovasi serta peran sekolah untuk mengatasi kejenuhan, hingga aspek yang menyentuh student well-being,” terangnya.
Santi menggarisbawahi unsur keterampilan hidup (life skill) yang harus dimiliki kepala sekolah dalam membuat capaian kurikulum. “Kepsek memberi semangat kepada seluruh warga sekolah. Harus bekerja sama dan gotong royong. Kepala sekolah harus menjadi pemimpin yang melihat bisa menentukan kurikulum mana yang paling relevan (dengan kondisi sekarang). Harus bisa menemukan metode kolaborasi contohnya adalah project-based learning,” terangnya.
Seri Webinar Guru Belajar adalah ruang di mana guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan unsur pendidikan lainnya bisa terlibat dalam diskusi. Acara ini akan berlangsung dua sesi setiap harinya dan dilakukan selama satu bulan ke depan secara berkelanjutan. Dengan total 6-8 webinar per hari, webinar ini akan menghadirkan tema-tema dan narasumber yang berasal dari kalangan guru, akademisi, praktisi, unsur pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Di tengah pandemi COVID-19, Kemendikbud terus menghadirkan berbagai sarana pembelajaran untuk peserta didik, guru dan tenaga kependidikan maupun insan pendidikan. Aplikasi melalui daring dan televisi harapannya dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) di rumah. Berikut adalah wadah pembelajaran yang digagas Kemendikbud, http://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id yaitu laman untuk membantu guru dan murid mendapatkan informasi tentang aplikasi pembelajaran gratis.
Selain itu, Kemendikbud berkolaborasi dengan perusahaan telekomunikasi dalam penyediaan data untuk aplikasi pembelajaran daring. Kemendikbud juga meluncurkan laman Guru Berbagi dengan menggunakan model crowd sourcing yang bisa diakses melalui https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/). Di sana guru dapat berbagi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi pembelajaran yang digunakan selama masa pandemi COVID-19. Berikut aktivitas yang tercatat dalam laman Guru Berbagi. Pengunjung laman sebanyak 736.770, dengan 597.959 unduhan, 10.651 RPP, 2.891 artikel, 560 lebih komunitas yang tergabung, serta 152 Aksi kolaborasi hingga 27 Juni 2020.