Seremonia.id – Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group menyampaikan keterangan resmi sehubungan operasional penerbangan intra-Papua Barat bernomor JT-3944 dari Bandar Udara Dominie Eduard Osok, Sorong (SOQ) tujuan Bandar Udara Rendani, Manokwari (MKW), bahwa dilaksanakan menurut standar operasional prosedur (SOP).
Penerbangan JT-3944 dioperasikan Boeing 737-900ER registrasi PK-LQT, membawa 205 penumpang, berat bagasi 2.189 kg, kargo 662 kg dengan total muatan 64,7 ton.
Pesawat berangkat dari Sorong pukul 07.25 WIT (Waktu Indonesia Timur, GMT+ 09) dan dijadwalkan mendarat di Bandar Udara Rendani pukul 08.10 WIT. Ketika proses pendaratan, terjadi perubahan kecepatan angin dari arah belakang yang melebihi batas ditetapkan (tailwind) menjadi 5 knot yang tidak memenuhi kualifikasi keselamatan penerbangan fase mendarat dan lepas landas. Untuk itu, pilot memutuskan melakukan pengalihan pendaratan di bandar udara alternatif (divert) yaitu Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak, Papua (BIK). Pesawat mendarat di Biak pukul 08.44 WIT.
Setelah mendapatkan informasi perkiraan kecepatan arah angin di Manokwari kurang dari 5 knot, Lion Air penerbangan JT-3944 mengudara dari Biak pukul 09.22 WIT. Proses pendaratan sudah dilakukan, namun kecepatan angin dari arah belakang terhadap arah landas pacu (runway) berubah menjadi 12 knot. Kondisi ini, pilot memutuskan untuk kembali ke Bandar Udara Frans Kaisiepo (return to base/ RTB). Pesawat mendarat pukul 10.36 WIT.
Pilot dan petugas layanan darat (ground staff) tetap berkomunikasi bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Manokwari hingga arah kecepatan angin normal (sesuai yang ditentukan).
Setelah kecepatan arah angin di bandar udara tujuan memenuhi persyaratan untuk pendaratan, Lion Air terbang kembali dari Bandar Udara Frans Kaisiepo pukul 16.13 WIT, pesawat sudah mendarat di Bandar Udara Rendani pukul 16.53 WIT.
Lion Air telah menginformasikan kepada seluruh penumpang pada penerbangan JT-3944 sesuai perkembangan operasional.