Teori-teori pembelajaran Bahasa Asing, terutama Bahasa Inggris, mensyaratkan berbagai hal yang terkait dengan prakondisi yang harus dipenuhi supaya proses akuisisi (acquisition) sistem kebahasaan berjalan dengan baik. Prakondisi tersebut menyangkut masukan bahasa (language input) dan luaran Bahasa (language output). Kombinasi kedua hal tersebut dalam sebuah latihan yang intens, berkelanjutan, dan menyenangkan disebut sebagai proses pembelajaran Bahasa Inggris yang efektif. Hal ini penting mengingat konteks pembelajaran di Indonesia memerlukan penciptaan kondisi-kondisi supaya pembelajaran bahasa menjadi mudah, menyenangkan, dan engaging.
Berkaca dari kebutuhan tersebut para mahasiswa semester 4 Prodi PBI UKDW dalam mata kuliah Language Learning and Acquisition (LLA) berkolaborasi dengan mata kuliah Curriculum and Material Development (CMD) melakukan kunjungan dan kuliah lapangan di Desa Bahasa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada tanggal 16 April 2018. Pada kunjungan tersebut, mahasiswa LLA yang tengah melakukan Magang I ini melanjutkan kegiatan observasi kelas yang sebelumnya telah mereka lalukan di kelas-kelas formal sebelumnya. Pada observasi kali ini, mahasiswa ditempatkan pada pendidikan non-formal sehingga mereka juga dapat mengamati dan mengalami pembelajaran bahasa dengan pengajaran yang berbeda. Selain itu, mereka mengobservasi bagaimana kurikulum Bahasa Inggris dikembangkan dan tujuan pembelajaran diformulasikan pada lembaga pendidikan tersebut. Mereka juga mencermati bagaimana materi pembelajaran disusun dalam konteks scope dan sequence. Dengan melakukan kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat memberi ulasan tentang pembelajaran Bahasa Inggris yang tepat bagi para siswa mereka kelak.
Desa Bahasa adalah sebuah lembaga pendidikan non formal berbasis komunitas yang mengembangkan sebuah metode pembelajaran bahasa Inggris dengan metode yang mudah, menyenangkan, dan ngga pake mikir. Banyak fasilitas dan program ditawarkan oleh Desa Bahasa Borobudur untuk mengembangkan kemampuan Bahasa Inggris, utamanya kemampuan speaking. Dengan metode yang secara langsung melibatkan siswa secara pikiran dan olah tubuh siswa diajak untuk bermain games, melakukan pengulangan, latihan berpasangan dan kelompok, dan teknik lain yang asyik. Elang salah satu mahasiswa peserta mengatakan, “Penggunaan gerakan tangan yang interaktif, menarik, menyenangkan, dan berulang membuat kami menghafal 16 tenses dengan mudah. Bersamaan dengan itu, kami berlatih berbicara dengan percaya diri selama proses pembelajaran.”
Kunjungan prodi PBI UKDW ke Desa Bahasa yang termasuk One Day Program ini diakhiri dengan observasi langsung suasana dan metode pembelajaran di kelas dan juga interaksi dengan peserta pelatihan. Sejumlah peserta pelatihan dari berbagai kalangan terlihat sedang drilling tenses bersama-sama. Mereka terlihat bersemangat dan senang. Aktifitas kemudian berlanjut pada latihan berpasangan untuk conversation. Menarik ketika instruktur kemudian mengajak para mahasiswa PBI UKDW menjadi partner latihan para siswa. Mereka tambah bersemangat dan begitu juga para mahasiswa. Pada percakapan selanjutnya diketahui bahwa para peserta pelatihan tersebut berasal dari berbagai kalangan, siswa SMA, guru, lulusan universitas negeri ternama, sopir angkutan berbasis online, dan sebagainya. Kunjungan diakhiri jam 17.00 WIB dengan sebuah pembelajaran yang berharga akan keberanian dan kretivitas mengemas dan menyajikan pembelajaran Bahasa Inggris dalam program-program yang menarik, menyenangkan, dan ngga pake mikir. Di akhir program, Jeane, salah satu mahasiswa peserta, menyimpulkan, “Memang benar yang dikatakan Mr. Aziz, tutor di Desa Bahasa, bahwa seorang siswa dapat menguasai bahasa asing jika siswa menikmati setiap proses pembelajaran dalam kelas. Saya menikmati pembelajaran tadi. It was fun.”