Jakarta, 4 November 2017 – Keterbatasan fisik bukanlah halangan bagi seorang Achmad Zulkarnain, seorang fotografer yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur untuk berkarya dan berprestasi. Walaupun pria yang akrab disapa Bang Dzoel ini terlahir tanpa tangan dan kaki, namun dengan ketekunan dan kegigihannya, ia berhasil menjadi fotografer profesional.
“Awalnya saya memotret tidak sengaja, menggantikan teman yang biasa memotret untuk pembuatan foto KTP ataupun acara pernikahan. Saya lihat dunia fotografi ini keren juga. Apalagi sambil memotret, saya jadi bisa kenalan dengan cewek–cewek,” gurau Bang Dzoel.
Pria yang juga hobi bermusik ini memahami ada banyak hal yang harus dipelajari dalam bidang fotografi. Selain belajar hal-hal teknis, ia pun mendalami beberapa aliran fotografi, seperti makro, landscape, sampai foto fashion. Bungsu dari tiga bersaudara ini menuturkan, kamera pertama yang ia gunakan pada masa awal memotret adalah Canon EOS 1100D. Kemudian ia mulai menggunakan Canon EOS 600D, EOS 60D, hingga EOS 5D Mark II. Perjalanannya menjadi fotografer profesional diwarnai dengan berbagai tantangan dan semuanya dihadapi Bang Dzoel dengan sikap positif.
Pria kelahiran 25 tahun lalu ini berpesan agar jangan mengeluh tentang keadaan ataupun kekurangan diri yang bisa menghambat seseorang untuk mempelajari sesuatu. Dengan prinsip itu pula empat tahun lalu Bang Dzoel memutuskan untuk menjadi seorang fotografer profesional.
“Saya ingin mengatakan kepada dunia, keterbatasan itu tidak mengganggu, melainkan mendukung saya mempelajari fotografi. Saya adalah fotografer dan ini hasil karya saya. Biasanya kalau ada yang bertanya, saya mempersilakan mereka langsung melihat karya saya, misalnya lewat Instagram. Kalau tertarik, mari kita bekerja sama,” tutur Bang Dzoel yang sering mengerjakan pemotretan pre-wedding dan pernikahan.
Sejumlah prestasi telah ditorehkan Bang Dzoel sejak masih duduk di bangku sekolah. Di masa SMP ia meraih Juara 1 Olimpiade Matematika IPA Tingkat Kabupaten Banyuwangi dan Juara 2 Olimpiade Matematika IPA Tingkat Provinsi Jawa Timur. Di masa SMA, ia menjuarai Lomba Mengarang dan Bercerita Tingkat Nasional serta mendapatkan pendidikan teater bersama aktor Didi Petet.
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus Banyuwangi ini bercita-cita menggelar pameran foto tunggal bertemakan aktivitas anak-anak berkebutuhan khusus. “Saya ingin mengangkat difabel itu bisa berkarya dan bekerja, bukan sosok yang dipandang sebelah mata kapan pun kita mau,” pungkas pria yang sering menjadi pembicara motivasi di berbagai acara ini. Ia pun kerap memberikan pelatihan fotografi di sejumlah kampus dan sekolah.
PT. Datascrip sebagai distributor tunggal produk pencitraan digital Canon di Indonesia mengapresiasi loyalitas, profesionalitas, prestasi dan karya-karya fotografi Bang Dzoel, dengan memberikan penghargaan khusus berupa perangkat fotografi kamera Canon EOS 6D berikut Battery Grip BG-E13 dan lensa Canon EF 70-200mm f/4 L USM di ajang Canon PhotoMarathon Indonesia 2017 yang berlangsung di Jakarta, Sabtu, 4 November 2017.
“Bang Dzoel merupakan sosok generasi muda yang menginspirasi dan memotivasi banyak orang lewat karyanya, bukan saja dalam hal fotografi. Dia membuktikan bahwa Tuhan mempunyai maksud dalam segala kekurangan, tetap diberikan kelebihan. Kami mendukung Bang Dzoel untuk terus berkarya dan menularkan semangatnya yang luar biasa tersebut. Semoga karir dan karya-karya Bang Dzoel semakin dikenal luas baik di dalam negeri, bahkan hingga ke mancanegara,” ujar Merry Harun – Canon Division Director pt. Datascrip.
Sekelumit PT. Datascrip – BUSINESS SOLUTIONS
Datascrip adalah perusahaan yang memasarkan dan menjual mesin, perangkat digital, furnitur, alat survei, stationery dan sistem yang diperlukan dalam bisnis dan perkantoran.