Jakarta, 12 November 2020 – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyampaikan, kontribusi bisnis ritel bagi pertumbuhan ekonomi tetap tinggi di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu, pemerintah akan terus mendorong agar bisnis ritel tetap tumbuh di masa pandemi Covid-19 ini untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Pernyataan tersebut disampaikan Mendag Agus saat menjadi pembicara kunci pada seminar web (webinar) Hari Ritel Nasional Tahun 2020, Rabu (11/11). Webinar tersebut mengangkat tema “Optimizing National Market for Global Experience”. Webinar yang digelar Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) ini merupakan rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Ritel Nasional ke-1 Tahun 2020.
“Kontribusi bisnis ritel dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2020 tetap tinggi. Jika melihat sumbangsihnya bagi produk domestik bruto (PDB) pada triwulan III 2020, kontribusi ritel dari sisi perdagangan tercatat sebesar 12,83 persen dan dari sisi konsumsi 57,31 persen,” jelas Mendag Agus.
Selama lima tahun terakhir, lanjut Mendag Agus, sektor perdagangan selalu berkontribusi lebih dari 10 persen terhadap PDB, sedangkan konsumsi selalu memberikan kontribusi lebih dari 50 persen terhadap PDB.
Melihat daya tahan ritel di masa pandemi ini, pemerintah berupaya terus mendorong pertumbuhan bisnis ritel agar pertumbuhan ekonomi nasional ikut terkerek. “Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menjaga kinerja sektor ritel tetap tumbuh selama pandemi Covid-19 ini, antara lain dengan usulan pemberian stimulus ekonomi untuk sektor ritel, pembukaan aktivitas perdagangan dengan protokol kesehatan yang ketat, dan dukungan terhadap transformasi digital,” jelas Mendag Agus.
Menurut Mendag Agus, pemerintah telah memberi insentif untuk bisnis ritel, yaitu insentif pajak. “Dengan insentif pajak, beban pengeluaran pelaku usaha ritel dapat berkurang sehingga pelaku usaha dapat terus beroperasi dan menjaga arus kas perusahaan mereka,” ungkap Mendag Agus.
Mendag Agus juga menekankan pentingnya transformasi digital di sektor ritel. Perubahan pola belanja masyarakat ke belanja daring akibat Covid-19 ini dapat disikapi sebagai momentum yang baik bagi para pengusaha retail untuk melakukan transformasi digital. “Niaga elektronik yang menjadi salah satu strategi penanganan Covid-19 dapat dimaanfaatkan untuk menjaga kinerja dan mengembangkan bisnis di sektor retail.
Dengan niaga elektronik, pelaku retail dapat menjangkau konsumen dalam skala yang lebih luas, bukan hanya untuk penjualan di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri,” kata Mendag Agus.
Selain itu, Mendag Agus menyampaikan agar ada kerja sama yang terjalin antara peritel dan kantor Perwakilan Perdagangan Indonesia di luar negeri yaitu atase perdagangan, konsulat dagang, dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) yang tersebar di seluruh dunia. “Kami berharap pelaku usaha dapat memanfaatkan perwakilan perdagangan di luar negeri dalam memasarkan produk lokal untuk masuk ke pasar global,” imbuhnya.
Mendag Agus juga menyatakan dukungannya terhadap kegiatan yang dilakukan dalam menyambut Hari Ritel Nasional dengan protokol kesehatan yang ketat. “Diharapkan Hari Ritel Nasional yang diisi dengan berbagai kegiatan dapat memberikan motivasi, inspirasi, edukasi, dan masukan kepada pelaku usaha di sektor ritel agar bisa berkolaborasi dan bangkit menghadapi dan mengatasi masa masa sulit selama pandemi COVID-19 ini,” jelas Mendag Agus.
Mendag Agus berharap Aprindo dapat terus meningkatkan perannya sebagai mitra pemerintah. “Aprindo merupakan mitra strategis bagi pemerintah. Kami berharap Aprindo dapat terus berperan dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan, membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dalam meningkatkan usaha mereka melalui program kemitraan dan program lainnya, serta membantu peningkatan penjualan barang produksi dalam negeri,” pungkas Mendag Agus.