Pasar Karbon di Indonesia: Tantangan dan Peluang untuk Keberlanjutan Masa Depan

Jakarta, 30 Mei 2023 – Upaya dalam mengatasi perubahan iklim, juga dikenal sebagai aksi iklim, memainkan peran kunci dalam mencapai tujuan jangka panjang yang ditetapkan oleh Perjanjian Paris dan membatasi peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) secara global dengan secepat mungkin, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Perjanjian Paris mengharuskan setiap negara untuk merancang strategi dan mengkomunikasikan kontribusi mereka terhadap aksi iklim pascatahun 2020, yang juga dikenal sebagai Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (Nationally Determined Contributions/NDC). NDC ini mencakup upaya dari setiap negara untuk mengurangi emisi nasional dan beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kredit karbon merupakan salah satu mekanisme penting untuk mencapai NDC. Secara global, minat terhadap pasar karbon semakin meningkat, dengan 83 persen NDC mengindikasikan rencana untuk menggunakan mekanisme pasar internasional dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca.

DBS Bank Ltd (Bank DBS) menyelenggarakan sesi berbagi pengetahuan mengenai kredit karbon dan perkembangannya kepada pemangku kepentingan pemerintah Republik Indonesia, termasuk Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sesi tersebut dipimpin oleh tim ahli pasar perdagangan karbon dari divisi Treasury & Markets (T&M) dan Institutional Banking Group (IBG) dari Bank DBS Indonesia, Singapura, dan Inggris. Mereka membahas prinsip dasar kredit karbon, serta tantangan dan peluang dalam mengembangkan pasar perdagangan karbon di Indonesia.

Puneet Punj, Kepala Treasury & Markets PT Bank DBS Indonesia, menyatakan, “Isu keberlanjutan adalah tanggung jawab bersama, dan selama beberapa tahun terakhir kami telah melihat peningkatan minat dan inisiatif dari banyak negara untuk mengembangkan pasar karbon kredit mereka. DBS Group dan Bank DBS Indonesia telah membantu dan mendukung banyak institusi di tingkat regional dalam mencapai tujuan keberlanjutan mereka melalui praktik dan solusi terbaik.”

Sebagai bank yang berkomitmen pada tujuan positif (purpose-driven), Bank DBS Indonesia secara aktif terlibat dan memberikan advokasi kepada institusi dan perusahaan yang ingin melakukan transisi bisnis menuju keberlanjutan. Unit bisnis IBG bersama T&M Bank DBS Indonesia menyediakan solusi yang sesuai dan inovatif dalam hal manajemen risiko, keuangan, investasi, dan environmental, social, and governance (ESG).

Pendekatan keberlanjutan Bank DBS didasarkan pada tiga pilar, yaitu 1) Responsible Banking, 2) Responsible Business Practice, dan 3) Impact Beyond Banking. Pada tahun 2020, bank meluncurkan Kerangka Kerja dan Taksonomi Transisi Keuangan Berkelanjutan pertama di dunia. Selain itu, bank juga merilis serangkaian laporan dan panduan, termasuk Path to Net Zero yang mencakup sembilan sektor dekarbonisasi. Bank DBS adalah salah satu pemegang saham pendiri Climate Impact X (CIX), sebuah bursa karbon global yang berbasis di Singapura.

Untuk informasi lebih lanjut tentang T&M Bank DBS, silakan kunjungi Treasury Products & Financial Market Services | DBS Corporate Banking, dan untuk informasi mengenai keberlanjutan Bank DBS, silakan kunjungi Corporate Sustainability, Sustainable Banking & Finance | DBS Corporate Banking.

Penulis: Luthfan Wira Alfiqri