Yogyakarta, 18 Oktober 2025 – Malam ini, Museum Benteng Vredeburg menjadi pusat perayaan keberagaman budaya dalam gelaran Hari Kebudayaan 2025 bertema “Bhinneka Tunggal Ika.” Acara ini dijadwalkan berlangsung mulai pukul 19.00 hingga 24.00 WIB dan terbuka untuk umum tanpa biaya masuk.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari rangkaian agenda budaya tahunan yang menyoroti kekayaan seni dan tradisi dari berbagai daerah di Indonesia. Melalui tema “Bhinneka Tunggal Ika,” penyelenggaraan kali ini menekankan nilai persatuan dalam perbedaan yang menjadi ciri utama kehidupan kebangsaan.
Malam kebudayaan ini menampilkan kolaborasi musik lintas genre yang mempertemukan musisi modern dan tradisional di satu panggung. Yogyakarta Royal Orchestra akan hadir bersama penyanyi Fanny Soegi, Isyana Sarasvati, dan Brian Prasetyoadi. Kolaborasi ini menonjolkan perpaduan antara orkestra klasik dengan nuansa vokal kontemporer yang merepresentasikan semangat kebersamaan dalam keberagaman.
Selain itu, grup musik LETTO turut berpartisipasi dengan penampilan khusus yang melibatkan unsur gamelan. Kehadiran instrumen tradisional tersebut diharapkan memperkaya warna musikal pertunjukan dan mempertegas keterikatan antara musik modern dengan akar budaya lokal.
Acara ini dipandu oleh Bayu Oktara yang dikenal dengan gaya pembawaannya yang hangat dan komunikatif. Melalui narasi dan pengantar yang disampaikannya, setiap segmen acara diharapkan dapat berjalan dengan lancar sekaligus memperkuat nilai-nilai budaya yang ingin disampaikan.
Museum Benteng Vredeburg dipilih sebagai lokasi kegiatan karena nilai historisnya yang erat dengan perjalanan budaya dan perjuangan bangsa. Bangunan bersejarah di jantung Kota Yogyakarta ini telah lama menjadi tempat pelaksanaan berbagai kegiatan seni, budaya, dan pendidikan publik.
Dengan kombinasi seni pertunjukan, lokasi bersejarah, serta partisipasi berbagai seniman nasional, Hari Kebudayaan 2025 menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk menyaksikan keragaman ekspresi budaya dalam satu kesatuan ruang dan waktu.
Melalui kegiatan seperti ini, Yogyakarta kembali menegaskan perannya sebagai kota budaya yang senantiasa hidup oleh kreativitas dan kolaborasi lintas generasi.
Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan budaya di Yogyakarta dapat diperoleh melalui kanal resmi dan media sosial Visiting Jogja.
