Jakarta, (01/11/2020) – Memasuki minggu kedua dibukanya pendaftaran HighPitch 2020, sebuah kompetisi startup nasional yang diorganisir oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama UMG IdeaLab dan ALTIRA, sesuai harapan dan antisipasi dan pendaftaran startups dengan kriteria yang lebih siap terus meningkat menjelang penutupan.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Hanifah Makarim menjelaskan sampai dengan hari Minggu (01/11), panitia kompetisi telah menerima hampir 200 perusahaan startup yang terbagi di lima region dan mencakup seluruh wilayah Indonesia.
“Kami melihat adanya antusiasme yang tinggi dari beragam pelaku perusahaan perintis atau startup, mulai dari Pulau Sumatera sampai ke provinsi Kalimantan Utara, sebagai peserta kompetisi HighPitch. Hal ini menunjukkan adanya geliat ekonomi kreatif di masyarakat walaupun dalam masa pandemi,” kata Hanifah dalam pernyataannya di Jakarta, Minggu (01/11).
Sebelum penutupan pendaftaran pada Selasa (03/11), Hanifah menyerukan agar semakin banyak para pelaku startup dan UKM Indonesia untuk mendaftarkan diri yang berpotensi tinggi untuk tumbuh dan berdampak positif bagi masyarakat Indonesia dapat mengakses sumber permodalan dengan perusahaan modal ventura (VC) yang terlibat sebagai juri dalam kompetisi ini.
“Walaupun peserta yang mendaftar masih didominasi dari Pulau Jawa, kami mengajak para startup di luar Jawa juga untuk dan mendapatkan kesempatan bertemu dengan sumber pendanaan,” ujar Hanifah.
Hanifah mengingatkan para peserta yang ingin mendaftarkan diri harus menerapkan sistem atau teknologi dalam model bisnis mereka dan bergerak dalam salah satu dari 25 sektor industri untuk memenuhi kriteria dan persyaratan kompetisi.
Dalam ajang kompetisi ini, papar Founder UMG IdeaLab, Kiwi Aliwarga, para pelaku startup tidak hanya fokus terhadap upaya mengakses sumber pendanaan usaha mereka tetapi juga mengambil kesempatan untuk memperluas jejaring mereka serta memperluas ide dan pengetahuan.
“Mengakses sumber pendanaan sebagai bentuk kolaborasi yang bertimbal balik dan berkelanjutan antara seed-stage startups dengan perusahaan modal ventura adalah aspek penting dalam industri ini. Tetapi, manfaat lainnya bagi peserta kompetisi ini adalah kesempatan untuk memperluas jejaring mereka termasuk knowledge-sharing dan mengembangkan ide kreatif dan peluang kolaborasi,” kata Kiwi.
Sementara itu, CEO ALTIRA Adriani Onie, mengapresiasi semangat serta ambisi para pendiri startup serta pelaku UKM Indonesia yang mendaftar di kompetisi ini sebagai sebuah “mindset” yang tepat untuk melampaui kendala ekonomi di tengah pandemi. Ia berharap kompetisi HighPitch akan menjadi momentum untuk membantu Indonesia menuju perbaikan ekonomi pada 2021.
Sebagai juri, acara ini juga didukung oleh 50 Venture Capital yang aktif berinvestasi di sejumlah startup Indonesia seperti Monk’s Hill Ventures (Glints, Kulina), East Ventures (Ruangguru, Tokopedia, Warung Pintar), Alpha JWC (Kopi Kenangan, Kredivo) serta MDI Ventures (Genie, Whispr, Kata.ai)
Turut mendukung program kompetisi ini sebagai mitra adalah Amazon Web Services, Compasslist, GK-Plug and Play, Shinhan Future’s Lab Indonesia, dan Asosiasi Modal Ventura Indonesia untuk Startup (Amvesindo). Pendaftaran untuk High Pitch Kompetisi Startup Online 2020 dapat secara langsung melalui situs web (https://highpitch.id/). Batas waktu pendaftaran dimulai pada Senin 19 Oktober dan ditutup pada Selasa, 3 November 2020.