Bangli, 9 Juli 2025 – Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali, akan kembali menjadi tuan rumah bagi Penglipuran Village Festival ke-12 yang digelar selama tiga hari, dari 10 hingga 12 Juli 2025. Festival ini mengangkat tema “Samskerti Bhumi Jana: Harmoni Menuju Pariwisata Berkelanjutan dan Inklusif”, yang mencerminkan komitmen terhadap pelestarian budaya serta pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan dan terbuka bagi semua.

Ragam Kegiatan Hari Pertama
Pembukaan resmi festival akan dilaksanakan pada Kamis, 10 Juli 2025, pukul 09.00 WITA di area Jaba Pura Penataran. Acara ini akan diisi dengan pertunjukan Tari Legong Mesatye, tari kolosal anak-anak SMP, parade gebogan, serta Tari Kanjet Pangsut yang dibawakan oleh Dinas Pariwisata Kutai.
Sore harinya, kegiatan akan berlanjut di kawasan Tugu Pahlawan dengan penilaian lomba penjor, salah satu bentuk ekspresi spiritual masyarakat Bali yang diwujudkan dalam bentuk hiasan bambu melengkung. Pada malam hari pukul 19.00–22.00 WITA, akan diumumkan pemenang lomba penjor dan gebogan, disusul hiburan budaya Bali yang menyemarakkan suasana.
Hari Kedua dan Ketiga: Kreativitas dan Tradisi
Pada Jumat, 11 Juli 2025, festival akan menghadirkan lomba mewarnai sejak pukul 09.00 WITA hingga selesai, yang berlangsung di Tugu Pahlawan. Pada malam harinya, pengunjung kembali disuguhkan hiburan budaya Bali.
Sabtu, 12 Juli 2025, festival memasuki hari terakhir dengan lomba Tari Barong Macan yang dimulai sejak pagi. Kegiatan ini menjadi daya tarik utama karena melibatkan simbol-simbol khas budaya Bali dalam format kompetisi. Malam harinya, festival ditutup dengan penampilan musik lokal Bali yang menghadirkan berbagai talenta daerah.
Penampilan Spesial dari Seniman Lokal

Sejumlah musisi dan kelompok seni lokal dijadwalkan tampil sepanjang festival, termasuk Leeyonk Sinarta, Bayu Cuaca, Dek Ulik, BNB Acoustic, Bondres Dwi Mekar Buleleng, serta Bolale & Sanggar Suling Semeton Nikamanu. Penampilan ini akan berlangsung di area Tugu Pahlawan, dimulai setiap malam pukul 19.00 WITA.
Festival ini berlangsung secara gratis dan terbuka untuk umum. Berlokasi di Desa Adat Penglipuran—desa yang dikenal secara internasional karena kebersihannya dan arsitektur tradisionalnya—acara ini menjadi momen penting dalam kalender budaya Bali.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengikuti akun resmi Instagram @penglipuranfest atau mengakses kanal informasi dari @penglipuranofficial.





