Dana Kelola DPLK BRI Tumbuh 21%

Direktur Human Capital Bank BRI Herdi R. Harman (tengah) bersama Andrew E. Tani, Digital Culture Transformation Specialist, dan Tina Talisa dalam acara HUT DPLK BRI ke-14 dengan Tema “Human Resources Digital Tranformation 4.0”, di BRILIAN Center, Jakarta, 22 Januari 2020.

Jakarta, Januari 2020 – Dalam rangka memperingati HUT Dana Pensiun Lembaga Keuangan  (DPLK) BRI ke 14 Tahun, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) menggelar gathering dengan konsep talkshow bertema “Human Resources Digital Transformation 4.0”. Acara tersebut diselenggarakan di Brilian Center, Kantor Pusat Bank BRI Jakarta (22/01) dengan dihadiri Direktur Human Capital BRI Herdi Rosadi Harman dan SEVP Treasury & Global Services Bank BRI Listiarini Dewajanti.

Listiarini menerangkan, aset kelolaan DPLK BRI meningkat 21% dari Rp 10,97 Triliun menjadi sebesar Rp 13,27 Triliun di akhir 2019. “Sedangkan untuk peningkatan jumlah peserta DPLK BRI tumbuh sebesar 34% yoy di akhir 2019,” imbuhnya. Hingga Desember 2019, portofolio investasi DPLK BRI tersebar diantaranya sebesar 56,79% pada pasar uang, 38,38% pada pendapatan tetap, 1,38% pada saham, 2,81% pada pasar uang syariah dan 0,64% pada berimbang syariah.

Baca juga  Menghadiri Event Musik Seru di Jawa Timur: Konser Judika Ngopi Bareng Pintulangit

“Dalam mengelola investasinya, DPLK BRI melakukan diversifikasi investasi ke instrumen yang dapat memberikan imbal hasil optimal dengan tetap memenuhi analisa kelayakan investasi yang memadai,” imbuh Listiarini.

Selain itu dalam rangka menghadapi era digital dan menyasar segmen milenial, pada tahun ini  DPLK BRI sedang melakukan transformasi sistem berbasis digital yang sebelumnya SI-DPLK menjadi BRIFINE WEB dimana melalui sistem tersebut dapat memudahkan peserta DPLK BRI untuk melakukan pendaftaran, akses informasi, klaim dan merubah pilihan investasi secara online. “DPLK BRI berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima kepada seluruh peserta baik individu maupun korporat dengan tekad semua orang dapat berinvestasi. Hal tersebut sejalan dengan upaya peningkatan literasi investasi bagi masyarakat yang saat ini digaungkan oleh pemerintah,” pungkas Listiarini. (SON)