BSI Maslahat Dukung Pengukuhan Standarisasi Dai MUI 2025  untuk Perkuat Dakwah dan Ekonomi Syariah 

Jakarta, 7 November 2025 – BSI Maslahat turut berpartisipasi dalam kegiatan Pengukuhan  Standarisasi Dai Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 2025. Acara ini digelar melalui Wisuda  Akbar Dai MUI di Hotel Bidakara, pada Minggu (2/11). Kegiatan tersebut mengusung tema  “Peran Dai dalam Penguatan Keuangan Sosial Islam untuk Kesejahteraan Umat.” wisuda ini  menjadi penutup dari program Standarisasi Dai MUI 2025 yang diinisiasi oleh Komisi Dakwah  MUI.  

Ketua MUI, KH. Cholil Nafis menjelaskan, program standardisasi bukan sekadar pelatihan  teknis, tapi pembentukan karakter dan kompetensi Dai agar mampu berdakwah dengan  wawasan kebangsaan dan sosial-keumatan yang luas. “Kita berharap para Dai dapat  menyebarkan kebaikan, mempersatukan umat, dan memberdayakan masyarakat. Mereka  harus menjadi opinion leader yang mampu mengarusutamakan isu-isu positif dan  mencerahkan publik,” ujarnya. 

Read More

Dukungan BSI Maslahat diwujudkan melalui penyaluran bantuan biaya penyelenggaraan  program Standarisasi Dai MUI 2025 untuk lima angkatan, yakni angkatan 40-44 yang  berlangsung pada Juni-Oktober 2025. Selain itu, BSI Maslahat juga menyalurkan 200 Buku  Kultum Ekonomi Syariah sebagai tambahan referensi dakwah bagi para Dai yang  pembagiannya dilakukan saat wisuda akbar tersebut.  

Kegiatan program Standarsiasi Dai MUI sendiri dilaksanakan mulai dari Februari – September  2025 di Gedung Wisma Mandiri dan BSI The Tower, Jakarta. Program ini menjadi program  rutin setiap tahunnya dan digelar setiap akhir bulan.  

Peserta yang mengikuti kegiatan ini merupakan Dai dari berbagai daerah di Indonesia yang  telah melalui proses seleksi. Sepanjang 2025, terdapat sembilan angkatan yang terlibat, yakni  angkatan 36 hingga 44, dengan kuota masing-masing angkatan 100 peserta. 

Melalui kolaborasi dengan MUI, BSI Maslahat berharap para Dai peserta program dapat  berperan sebagai figur publik yang turut menyampaikan literasi keuangan syariah di wilayah  masing-masing. Dengan begitu, dakwah yang disampaikan tidak hanya memperkuat nilai  keagamaan, tetapi juga mendorong pemahaman masyarakat terhadap ekonomi syariah. 

Related posts

Leave a Reply