Purbalingga, 6 Oktober 2025 – Kabupaten Purbalingga akan menjadi pusat perhatian pada akhir bulan ini melalui gelaran Symphony Batik Purbalingga 2025, sebuah perayaan budaya yang mengangkat keindahan dan filosofi batik sebagai identitas lokal dan warisan nasional. Acara ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 25 Oktober 2025, mulai pukul 14.00 hingga 22.00 WIB, di Alun-Alun Purbalingga.

Rangkaian kegiatan akan memadukan unsur seni, kreativitas, serta ekonomi lokal dalam satu harmoni bertema “Pesona Motif & Gaung Budaya dari Purbalingga untuk Nusantara.” Acara ini terbuka untuk umum tanpa biaya masuk, memberi kesempatan bagi masyarakat untuk turut serta dalam merayakan warisan budaya Indonesia.
Kegiatan akan diawali pukul 14.00 WIB dengan Pameran Sentra Batik & Bazar Kerajinan dan UMKM, menghadirkan berbagai produk unggulan daerah, mulai dari kain batik khas Purbalingga hingga hasil kerajinan masyarakat lokal. Kegiatan ini diharapkan menjadi ruang interaksi antara pengrajin, pelaku usaha kecil, dan masyarakat luas.
Mulai pukul 15.00 hingga 17.30 WIB, agenda akan dilanjutkan dengan Aksi Melukis Batik Kolosal, di mana para seniman dan peserta akan berkolaborasi menciptakan karya batik dalam skala besar. Momen ini ditujukan untuk memperlihatkan bahwa batik tidak hanya produk, tetapi juga proses kreatif yang sarat makna.
Bersamaan dengan itu, antara pukul 15.30 hingga 17.00 WIB, pengunjung dapat mengikuti kegiatan “Batik Day: Rayakan Outfit Batikmu!” yang mendorong masyarakat untuk mengenakan busana batik dalam berbagai gaya. Acara ini menjadi bentuk apresiasi terhadap keberagaman motif dan ekspresi yang lahir dari kain tradisional tersebut.
Menjelang malam, Purbalingga Batik Vaganza akan digelar mulai pukul 19.00 hingga 21.00 WIB, menampilkan paduan pertunjukan busana, koreografi, dan tata cahaya yang memperlihatkan kekayaan motif batik khas daerah. Acara ini menjadi puncak dari seluruh rangkaian perayaan, menggabungkan unsur seni modern dan tradisional dalam satu panggung.
Sebagai penutup, malam akan diakhiri dengan Pentas Wayang Kulit dan Musik Etnik pada pukul 21.00 hingga 22.00 WIB. Pertunjukan ini menjadi simbol keterhubungan antara tradisi leluhur dan kehidupan masa kini, memperkuat pesan bahwa batik dan seni budaya Nusantara tetap hidup dalam setiap generasi.
Symphony Batik Purbalingga 2025 diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat posisi Purbalingga sebagai salah satu daerah yang aktif menjaga dan mengembangkan budaya batik. Melalui rangkaian kegiatan ini, masyarakat dapat menyaksikan langsung bagaimana kreativitas lokal berpadu dengan nilai-nilai tradisi yang lestari.
Informasi lebih lanjut mengenai rangkaian acara dan kegiatan pendukung dapat diakses melalui kanal resmi Pemerintah Kabupaten Purbalingga serta media sosial resmi kegiatan Symphony Batik Purbalingga 2025.





