Seremonia.id – Indonesia pada hari Rabu meluncurkan uji jalan untuk dua jenis biodiesel yang mengandung 40% minyak sawit, dengan harapan dapat menyimpulkan pada akhir tahun apakah mereka layak untuk penggunaan umum, kata kementerian energi.
Pemerintah saat ini mengamanatkan bahwa semua solar yang dijual di negara itu harus mengandung 30% minyak sawit – campuran wajib tertinggi di dunia.
Produsen minyak sawit terbesar di dunia ini memiliki rencana jangka panjang untuk meningkatkan konsentrasi minyak nabati dalam bahan bakar untuk segala hal mulai dari mobil hingga pesawat, untuk dapat memangkas impor bahan bakar.
Tahun lalu, sudah dilakukan uji terbang pertama menggunakan bahan bakar jet yang dicampur dengan minyak sawit. Baru-baru ini, para pejabat juga telah mendorong proporsi yang lebih tinggi untuk menyerap kelebihan pasokan minyak sawit.
Dilansir dari Reuters, bahan bakar yang akan diuji dalam beberapa bulan ke depan adalah solar yang dicampur dengan 40% fatty acid methyl esters (FAME), disebut B40, dan B30D10, yaitu solar dengan 30% FAME dicampur dengan 10% green diesel yang terbuat dari bahan yang dimurnikan, dikelantang dan dihilangkan baunya. minyak sawit (RBDPO).
“Mereka akan diuji pada 12 model mobil penumpang paling populer dan kendaraan komersial masing-masing lebih dari 50.000 km (31.000 mil) dan 40.000 km,” kata Dadan Kusdiana, kepala kementerian energi terbarukan.
“Spesifikasi BBM sudah kami perbaiki sehingga lebih baik dari B30,” ujarnya merujuk pada biodiesel yang mengandung 30% minyak sawit.
Upaya untuk meningkatkan konsentrasi FAME dalam biodiesel menghadapi hambatan dari pengguna yang mengeluh bahwa hal itu memerlukan penanganan dan peralatan khusus karena bahan bakar memiliki efek pelarut yang dapat menimbulkan korosi pada segel mesin dan bahan paking, serta dapat mengeras pada suhu dingin.
Pemeriksaan menyeluruh akan dilakukan pada setiap kendaraan selama dan setelah uji coba untuk meninjau dampak bahan bakar pada segala hal mulai dari tenaga mesin, torsi, konsumsi bahan bakar hingga tingkat emisi, kata para pejabat.
Pihak berwenang sebelumnya mengatakan biodiesel B35 akan dijual ke publik bulan ini, tetapi ini telah ditunda tanpa batas waktu. Dadan mengatakan uji laboratorium B35 terpisah akan segera dilakukan.
Pemerintah mengharapkan setidaknya 10,15 juta kiloliter biodiesel akan dikonsumsi pada tahun 2022 dan B40 diharapkan dapat meningkatkan total konsumsi biodiesel hingga 3,5 juta kiloliter per tahun.
Kapasitas produksi Indonesia saat ini adalah 18 juta kiloliter biodiesel dan 120.000 metrik ton diesel hijau.