Singapura, Maret 2022 – Bank DBS pada hari ini mengumumkan bahwa mereka baru-baru ini telah membentuk Dewan Komite Keberlanjutan (DKK) – pertama oleh bank Singapura — sebagai bagian dari pengembangan agenda keberlanjutan dan komitmen emisi nol bersih.
Sebelumnya, Dewan Komite Eksekutif DBS melakukan pengawasan atas hal-hal terkait keberlanjutan. Setelah menjadi bank asal Singapura pertama yang bergabung dengan Aliansi Perbankan Emisi Nol Bersih Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2021, dan berkomitmen untuk emisi nol bersih pada 2050 atau lebih cepat, DBS merasa bahwa memiliki DKK akan meningkatkan fokus pada agenda keberlanjutan, yang merupakan salah satu strategi penting dan diprioritaskan oleh Bank DBS.
Secara khusus, DKK akan meningkatkan tata kelola dan pengawasan terhadap hal-hal terkait lingkungan, sosial, dan tata kelola, termasuk:
-
Berbagai strategi, sasaran, dan target DBS terkait dengan pilar keberlanjutannya, seperti, responsible banking (kerangka kerja yang memastikan operasional bank selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB dan Kesepakatan Iklim Paris) responsible business practices (praktik bisnis bertanggung jawab yang memberikan dampak positif pada masyarakat) serta creating social impact beyond banking (memberikan dampak positif di luar kegiatan bisnis perbankan) – termasuk tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals, SDG);
-
Hal-hal terkait dengan iklim;
-
Pelaporan keberlanjutan;
-
Keterlibatan pemangku kepentingan; dan
-
Tata kelola hal-hal terkait berkelanjutan.
DKK dipimpin oleh CEO Bank DBS Piyush Gupta dan anggotanya terdiri atas anggota dewan DBS saat ini, Chng Kai Fong, Judy Lee, dan Tham Sai Choy. Semua memiliki pengalaman berarti dalam hal-hal terkait keberlanjutan.
Piyush Gupta, CEO DBS Bank, mengatakan, “DBS memainkan peran kami dalam membangun masa depan berkelanjutan secara serius. Itulah sebabnya komitmen kami untuk mendorong transisi ke dunia emisi nol bersih dibuat setelah kami memiliki pandangan jelas atas tindakan konstruktif dan berdampak yang dapat dilakukan. Ini termasuk dengan pertama-tama memastikan pemahaman jelas terkait emisi yang kami dibiayai, memetakan jalur transisi yang dapat terlaksana baik untuk berbagai sektor industri, dan mengembangkan taksonomi yang dapat memandu diskusi dengan pelanggan dalam transisi mereka. Bersamaan dengan upaya-upaya ini, sangatlah tepat untuk membentuk Dewan Komite Berkelanjutan untuk mengawasi pekerjaan kompleks dan ekstensif yang sedang dilakukan sembari menjalinkan ESG ke dalam struktur bisnis kami.”
Agenda keberlanjutan DBS
Dalam beberapa tahun terakhir, DBS telah secara aktif mendukung agenda keberlanjutan melalui tiga pilar: responsible banking, praktik bisnis bertanggung jawab, dan membuat dampak di luar perbankan.
Di ranah responsible banking, Bank DBS adalah bank Singapura pertama yang berkomitmen untuk paparan batubara termal nol pada 2039. Sejak April 2021, Bank DBS telah menghentikan penerimaan pelanggan baru yang memperoleh lebih dari 25% pendapatan mereka dari batubara termal, dan akan terus menurunkan ambang batas seiring dengan waktu. Pada saat sama, Bank DBS akan memanfaatkan Kerangka Keuangan Transisi dan Berkelanjutan untuk mencapai dekarbonisasi berarti di sektor-sektor dengan penggunaan karbon tinggi, serta mendorong lebih banyak perusahaan untuk menyertakan keberlanjutan ke dalam model bisnis mereka.
Sebagai bukti upayanya, Bank DBS telah menjanjikan dana sebesar SGD 20,5 miliar untuk (transaksi) pendanaan berkelanjutan pada 2021. Ini berarti hingga saat ini DBS telah mengalokasikan dana sebesar SGD 39,4 miliar untuk pembiayaan berkelanjutan – dan dengan demikian mencapai hampir 80% dari target pendanaan untuk pembiayaan berkelanjutan bank, yang sebesar 50 miliar dolar Singapura untuk 2024.
Di ranah praktik bisnis bertanggung jawab, Bank DBS juga berada di jalur tepat untuk mencapai sasaran emisi karbon nol bersih dari kegiatan operasionalnya di Singapura pada 2022. Pada Juli 2021, Bank DBS mengumumkan bahwa gedung kantor berlantai empat mereka di daerah Newton akan diubah menjadi bangunan bank pertama di Singapura dengan emisi nol bersih dan fasilitas ramah lingkungan. Hingga akhir 2021, hampir 100% pemasok baru Bank DBS telah berkomitmen untuk mengikuti prinsip keberlanjutan Bank DBS dalam memilih pemasok.
Untuk membuat dampak di luar perbankan, Bank DBS telah menyiapkan dana sebesar 100 juta dolar Singapura untuk mendukung wirausaha sosial dan untuk kepentingan masyarakat. Bank DBS telah meningkatkan anggaran untuk pendanaan program Bank DBS Foundation Grant menjadi 3 juta dolar Singapura. Secara keseluruhan, 19 wirausaha sosial telah dipilih untuk menerima dana bantuan dari DBS Foundation untuk memicu pertumbuhan mereka agar dapat memberikan dampak positif lebih besar. Total jumlah wirausaha sosial yang telah mendapatkan bantuan dana dari DBS Foundation meningkat 19% menjadi 824 pada 2021.