Baubau (08/02/2019) – Mbaeda (42) adalah salah satu peserta JKN-KIS di Kota Baubau. Saat ditemui oleh Tim Jamkesnews, Mbaeda sedang dirawat di ruang perawatan kelas 3 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palagimata Kota Baubau.
“Waktu itu ada acara resepsi kawinan di tempat saya, tanpa sengaja kaki saya terluka, berawal dari situ luka di kaki saya tidak sembuh-sembuh. Beruntung saya sudah menjadi peserta Program JKN-KIS sehingga beberapa hari kemudian saya langsung ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat saya terdaftar untuk memeriksakan kaki saya. Dan ternyata setelah beberapa kali pemeriksaan saya didiagnosis mengidap Diabetes Melitus (DM),“ ungkap Mbaeda.
Setelah mengetahui dirinya terkena Diabetes Melitus, Mbaeda secara rutin melakukan pengobatan menggunakan kartu JKN-KIS. “Itulah enaknya kalau sudah menjadi peserta JKN-KIS, ketika saya mengetahui diri saya sakit, saya tidak khawatir karena JKN-KIS pasti memberi jaminan atas pengobatan saya, yang penting mengikuti prosedurnya saja. Tidak repot kok,” ungkapnya.
Mengingat penyakitnya termasuk kategori penyakit kronis dan memerlukan perawatan dan pengobatan yang rutin, Mbaeda disarankan oleh petugas Puskesmas untuk mendaftarkan dirinya dalam Klub Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis). Klub Prolanis merupakan program yang dirancang oleh BPJS Kesehatan dan dijalankan oleh FKTP yang mengatur sistem pelayanan kesehatan dengan pendekatan proaktif secara terintegratif. Program ini melibatkan peserta, faskes, dan BPJS Kesehatan dalam upaya pemeliharaan kesehatan bagi peserta JKN-KIS yang menderita penyakit kronis.
“Saya akhirnya terdaftar sebagai peserta Prolanis di Puskesmas. Selama saya menjadi peserta klub prolanis banyak kegiatan yang dilaksanakan dan saya ikuti, salah satunya adalah senam sehat yang dilaksanakan seminggu sekali. Ada juga kegiatan penyuluhan kesehatan yang tentu saja sangat membantu saya dalam mengontrol penyakit DM saya ini. Saya jadi paham hal-hal yang sebaiknya saya lakukan dan tidak lakukan untuk memelihara kesehatan saya,” jelasnya.
Dengan menjadi peserta JKN-KIS, Mbaeda benar-benar merasakan manfaat program ini, tidak hanya dalam aspek kuratif (pengobatan) untuk penyembuhan penyakitnya, tetapi dalam aspek promotif dan preventif (pencegahan) dirinya juga merasa diperhatikan oleh program JKN-KIS sehingga penyakit yang diidap oleh pasien dapat terkontrol dengan baik.
“Program JKN-KIS ini paket lengkap, karena selain menjamin pengobatan penyakit DM saya sehingga saya tidak perlu khawatir memikirkan biaya pengobatan, ternyata program ini juga memperhatikan peserta dalam hal pencegahan penyakit atau pemantauan dan pemeliharaan kesehatan peserta yang menderita penyakit kronis seperti saya melalui upaya promotif dan preventif yang didapat dengan mengikuti klub prolanis ini. Saya berharap Program JKN-KIS tetap terus dijalankan, karena saya sebagai pesertanya sangat merasakan manfaatnya,” katanya.
Lebih lanjut Mbaeda menuturkan pesannya kepada masyarakat. “Mencegah lebih baik dari pada mengobati, kalimat ini sering kita dengar dan memiliki makna yang sangat dalam. Sebelum menderita penyakit sebaiknya kita mencegah penyakit tersebut dengan melakukan hidup sehat. Hidup Sehat itu merupakan pilihan terbaik bagi kesehatan kita untuk kini dan nanti. Dan sebagai perlindungannya, kita juga tidak perlu khawatir karena Program JKN-KIS telah hadir dan selalu siap memberi kepastian jaminan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.