Wujudkan Zero Accident, Kementerian PUPR Lanjutkan Sertifikasi Ahli K3 Konstruksi

Jakarta – Melanjutkan upaya pencegahan kecelakaan kerja pada proyek konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR sebagai Pembina konstruksi di Indonesia terus melakukan upaya preventif. Salah satunya dengan adanya Penandatangan Pakta Komitmen dan Sertifikasi Ahli Konstruksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Angkatan ke III di Jakarta, Selasa (4/9).

Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Syarif Burhanuddin menyatakan adanya keinginan bersama untuk mengkondisikan K3 pada direksi masing-masing perusahaan merupakan implementasi dari komitmen SMK3 konstruksi yang dimulai dari tingkat organisasi. Kejadian-kejadian yang lalu menjadi pelajaran bagi sektor konstruksi untuk tidak terjadi lagi.

“Tidak hanya bagaimana menyelesaikan persoalan yang terjadi, tapi juga mencegah. Pencegahan itu lebih penting,” tegas Syarif.

Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, stakeholders dalam hal ini para pimpinan perusahaan harus mempunyai jiwa kepemimpinan dalam K3 (safety leadership) dan memastikan penerapan SMK3 Konstruksi dilaksanakan pada proyek konstruksi.

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi juga menyambut baik inisiatif BUMN untuk menyelenggarakan dan membiayai pelaksanaan kegiatan Sertifikasi Ahli K3 Konstruksi, dan bersama dengan Pemerintah menandatangani Pakta Komitmen Rencana Aksi Keselamatan Konstruksi.

Pada kesempatan ini, dilakukan Sertifikasi Ahli K3 Konstruksi Batch III untuk Penyedia Jasa, sebanyak 61 peserta dari Kontraktor dan Konsultan sebagai kelanjutan Sertifikasi Ahli K3 Konstruksi angkatan pertama dan kedua yang telah dilaksanakan pada Bulan Juni dan Juli 2018 yang lalu.

Sertifikasi ini merupakan tindak lanjut Kementerian PUPR atas Komitmen Rencana Aksi Keselamatan Konstruksi yang ditandatangani Menteri PUPR pada bulan Januari 2018, yang berisi upaya pelatihan dan sertifikasi personil Konsultan, Kontraktor, operator peralatan, dan para pejabat pelaksana (Satker dan PPK) di bidang K3 Konstruksi. Saya harap semua pihak bisa terus bersinergi untuk terus berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident. Tutup Syarif.