Wisata Sumber Air Panas Wagir Lor Ngebel

NGEBEL (PONOROGO), – Tempat wisata ini mungkin jarang terekspose dan muncul informasinya. Apakah itu lewat promosi baleho atau spanduk hingga media sosial. Wisata ini juga mungkin masih kalah tenar dengan Telaga Ngebel atau bahkan Gunung Beruk di desa Karang Patihan dan lainnya. Namun ternyata, tempat wisata ini, yakni Sumber Air Panas “Tirta Husada” yang ada di desa Wagir Lor kecamatan Ngebel ini, pengunjungnya justru luar biasa rame.

Mengawali informasi tentang wisata alam yang sebenarnya hanya berjarak 1,5 km saja dari Telaga Ngebel ini, sejak beberapa tahun belakangan telah mengalami renovasi atau sudah dipoles sedemikian rupa oleh para investor pengembang swasta. Jika dulu hanya dikenal sebagai sumber air dan sungai yang airnya panas saja, dua tahun belakangan sudah banyak mengalami perubahan. Dimana saat ini, di area itu telah dilengkapi beberapa sarana prasarana pendukung wisata yang lumayan komplit.

Sumber air panas yang terletak di bawah dan sekitar jembatan serta ditengah area persawahan terasering warga itu, saat ini telah tersedia dua kolam renang untuk anak-anak dan dewasa. Beberapa rumah pohon yang didesign cukup cantik, juga telah ada di lokasi. Penampakan terkini lainnya tentang perubahan wajah wisata alam itu adalah juga telah dikelolanya sumber air panas dengan baik. Maksudnya adalah telah ada lobang kolam-kolam kecil yang ditata dan dibangun dipilah pilah menurut kadar tingkat panasnya air, yang tentunya disediakan untuk para wisatawan yang datang. Sehingga di sepanjang sungai pusat sumber air panas tersebut saat ini telah ada beberapa kolam kecil yang bisa digunakan untuk berendam para pengunjung.

Bahkan lebih baik lagi pengelolaannya, di sisi tebing bagian lain, secara khusus telah berdiri beberapa bangunan permanen seperti rumah yang mana didalamnya berisi kolam-kolam kecil khusus untuk berendam dalam ruangan tertutup. Satu ruangan khusus untuk laki-laki, lainnya khusus perempuan. Begitupun untuk sarana kuliner, telah ada beberapa rumah makan kecil atau warung di seputar lokasi. Bahkan di dekat lokasi wisata juga telah ada beberapa sarana beristirahat atau hotel.

Baca juga  Konser "Gempur Rokok Ilegal" di Kota Pekalongan: Perpaduan Musik dan Kampanye Sosial

Saat awak media Kominfo coba menanyakan jumlah pengunjung atau wisatawan yang datang kepada salah seorang pemilik warung yang berada di dalam lokasi wisata sumber air panas, Rita,  didapat keterangan mengejutkan bahwa pengunjung yang datang ke wisata ini ternyata sangat banyak dan luar biasa. “Yang paling rame jelas pada hari libur, Sabtu dan Minggu. Dalam sehari pengunjung bisa mencapai 500an orang mas saat ramai. Diluar hari itu, hari-hari biasa tetap rame pengunjung khususnya sore mulai malam. Mencapai rata-rata 100 pengunjung,” terang Rita.

Soal pengunjung hari-hari biasa dan kunjungannya yang mulai sore dan malam, dijelaskan Rita bahwa hal itu karena memang pengunjung di hari-hari biasa adalah wisatawan yang tidak saja ingin berlibur dan bersantai, tetapi lebih dari tujuan itu adalah karena mereka ingin melakukan pengobatan alami berupa terapi berendam di air panas.

Baca juga  Tips Mengaktifkan Kembali Nomer Telkomsel Prabayar Yang Sudah Hangus

“Mereka yang niatnya berkunjung terapi itu rata-rata memilih datang diluar hari libur untuk menghindari ramainya pengunjung. Mayoritas mereka datang mulai sore hari dan malam usai maghrib. Untuk berendam air panas dan baru pagi hari pulang,” terang Rita kembali.

Mereka yang berkunjung untuk terapi kesehatan berendam di air panas itu, tidak hanya wisatawan lokal Ponorogo saja. Tetapi sebagaimana dikatakan Rita, banyak yang dari luar kota seperti Madiun, Ngawi, Trenggalek, Pacitan dan kota-kota lainnya. Terapi dengan berendam di air panas disini, banyak yang bilang bisa menyembuhkan sakit gejala stroke, rematik hingga menghilangkan rasa letih pegal linu.

“Kaget mas, memang sudah lama saya tidak kesini. Mungkin 5 tahun lalu terakhir kesini. La kok sekarang jadi bagus begini. Ada kolam renangnya, ada ruangan tertutup khusus untuk berendam, hingga juga ada rumah pohon.

Baca juga  Kemendikbudristek Pimpin Pertemuan Pertama Kelompok Kerja Pendidikan G20

Benar-benar telah berubah total sekarang. Dulu nyaris hanya berwujud sungai yang banyak batunya, dan airnya panas. Begitu saja,” terang Muji Erza salah satu pengunjung dari Sukorejo yang ditemui di lokasi jurnalis Kominfo siang, Minggu (08/10) hari ini.

Dengan perubahan yang begitu banyak dari segi sarana prasarana wisata yang disediakan, maka tidaklah rugi jika saat ini tempat wisata tersebut sudah berkarcis masuk seharga Rp. 8.000,-. Dimana tiket seharga itu sudah merupakan tiket untuk menikmati semua sarana wisata yang ada. Baik bebas masuk kolam renang hingga berendam air panas di ruangan khusus yang ada dan lainnya.