Waspada Kebakaran Akibat Fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD+)

Seremonia.id – Tingkat Kekeringan Meningkat di Tahun 2023 Akibat Fenomena El Nino dan IOD+ Musim kemarau tahun 2023 telah membawa kondisi yang lebih kering dibandingkan tiga tahun sebelumnya. Salah satu faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah fenomena El Nino dan IOD Positif (IOD+). Kedua fenomena ini memiliki dampak negatif yang signifikan, salah satunya adalah meningkatnya risiko kebakaran di berbagai wilayah.

Fenomena El Nino dan IOD+ berkontribusi terhadap peningkatan suhu ekstrem yang pada gilirannya meningkatkan risiko terjadinya kebakaran. Selain itu, dampak dari fenomena ini juga berupa kekeringan pada sumber air, yang dapat menghambat proses pemadaman jika terjadi kebakaran.

Prediksi Musim Kemarau 2023 yang Lebih Kering dan Risiko Kebakaran Dampak dari fenomena El Nino dan IOD+ sangat terasa pada musim kemarau 2023. Curah hujan pada musim ini dikategorikan rendah hingga sangat rendah, dan puncak kemarau diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus hingga awal September. Kondisi ini jauh lebih kering daripada tiga tahun sebelumnya.

Mengantisipasi Dampak Negatif Fenomena El Nino dan IOD+ Menghadapi kondisi kemarau yang lebih parah, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan guna mengurangi risiko kebakaran. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

  1. Tidak melakukan aktivitas pembakaran sampah: Menghindari pembakaran sampah di area terbuka akan membantu mengurangi potensi terjadinya api yang tidak terkendali.
  2. Menjaga kompor dalam keadaan mati: Memastikan kompor dimatikan setelah digunakan adalah langkah penting untuk mencegah kebakaran akibat kelalaian.
  3. Menghindari pembuangan puntung rokok sembarangan: Puntung rokok yang dibuang sembarangan dapat menyebabkan kebakaran, terutama dalam kondisi kering seperti saat ini.
  4. Mengurangi penggunaan steker listrik yang bertumpuk: Penggunaan steker listrik yang berlebihan dapat meningkatkan risiko korsleting dan kebakaran.

Tingginya Jumlah Kasus Kebakaran di Jakarta dan Penyebabnya Data yang dihimpun oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta menunjukkan bahwa hingga tanggal 30 Agustus 2023, telah terjadi 110 kasus kebakaran di Jakarta. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan Juli 2023 yang hanya mencatat 88 kasus.

Kebanyakan kebakaran di Jakarta terjadi di rumah tinggal, dan penyebab utamanya adalah korsleting listrik. Selain itu, permukiman padat penduduk juga menjadi faktor yang meningkatkan risiko kebakaran, yang dapat berpotensi menyebabkan korban jiwa dan kerugian materi yang besar.

Pentingnya Kesadaran dan Tindakan Bersama Dalam menghadapi fenomena El Nino dan IOD+ yang berpotensi meningkatkan risiko kebakaran, langkah-langkah pencegahan dan kesadaran akan bahaya kebakaran sangat penting. Masyarakat perlu bersama-sama menjaga lingkungan dan menghindari perilaku yang dapat memicu kebakaran. Dukungan dari pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat secara keseluruhan akan berkontribusi dalam menjaga keamanan dan mengurangi risiko dampak negatif dari fenomena alam ini.

Sumber: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta (@bpbddkijakarta)