Wakil Ketua MPR RI Dr. Lestari Moerdijat Ajak Masyarakat Jadi Lifelong Learner Transformatif

Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M., Wakil Ketua MPR RI, telah resmi diwisuda pada 27 November 2021 lalu dengan menyandang gelar Doctor of Research in Management (DRM) dari Universitas Pelita Harapan (UPH). Dalam sambutannya, Lestari menyatakan bahwa prinsip untuk terus menjadi lifelong learner telah menuntunnya menyelesaikan program Doktor di UPH yang memiliki visi memberikan pendidikan unggul, holistis, dan transformatif. Lestari percaya bahwa seseorang harus mengalami pembelajaran holistis yang tidak hanya mengasah pengetahuan saja melainkan benar-benar dibentuk sehingga nantinya mampu bermisi menjadi pelayan, penggerak perubahan di bidang yang digeluti dengan berpegang teguh pada nilai-nilai humanis dan nilai luhur kebangsaan. 

Dalam disertasinya yang berjudul “Transformasi Pengelolaan Organisasi di Daerah Pasca-Bencana dan Pasca-Konflik: Studi Kasus Yayasan dan Sekolah Sukma Bangsa”, Lestari melakukan penelitian terhadap dinamika dan komitmen revitalisasi pendidikan Yayasan Sukma di Aceh sebagai daerah pasca-bencana Tsunami sejak tahun 2004-2020. Menurut Lestari, Tsunami Aceh 2004 telah mengguncang dunia dan mendorong adanya model transformasi organisasi dinamis yang menampilkan organisasi sebagai dialectical being yang memiliki kemampuan untuk melakukan sintesis secara terus menerus karena adanya compassionate leadership sehingga bantuan terhadap daerah pasca-bencana dapat disalurkan dan revitalisasi pendidikan pun dapat dilakukan. 

Read More

“Hasil dari penelitian ini adalah temuan model transformasi organisasi dinamis yang hanya mungkin jika diterapkan learning organization sebagai filosofi pada sebuah organisasi yang telah mapan, didukung kemampuan penciptaan (knowledge creation), ketahanan adaptif (adaptive resilience), kemampuan dinamis (dynamic capabilities), dan kemampuan inovatif (innovation capacity). Model ini memampukan setiap individu untuk berinovasi karena memiliki spiritual belief dan didukung funding commitment serta dapat menjadi pedoman bagi individu, kelompok, dan masyarakat untuk membangun sebuah ekosistem organisasi dinamis tanpa mengesampingkan spiritualitas kemanusiaan dan ketuhanan. Saya juga berharap, compassion leadership yang juga menjadi temuan penelitian ini dapat dilanjutkan oleh peneliti lain untuk menggali tentang kepemimpinan yang berbela rasa, berdasarkan kasih, dan mau hadir untuk merestorasi penderitaan menjadi kebahagiaan,” papar Lestari. 

Selama menempuh studi di UPH, Lestari membagikan pandangan dan kesan yang dirasakannya. Baginya, ungkapan yang tepat untuk merepresentasikan seluruh proses belajar di UPH adalah ‘scientia lux est’, yang berarti bahwa pengetahuan adalah cahaya. Lestari mengatakan bahwa pengalaman studinya di UPH memampukannya untuk menjadi pembelajar yang bertransformasi dan berdampak tak hanya bagi dunia kampus atau dunia kerja, tetapi juga bagi masyarakat luas.

“Saya ingat sekali didampingi seluruh pengajar khususnya para promotor yang tak henti memberikan motivasi, mengingatkan celah-celah kecil untuk ditelusuri, memberikan kritik dan saran yang menjadi pemantik untuk terus menggali kedalaman pengetahuan. Menempuh studi di UPH menurut saya menjadi proses dialogis dan dinamis karena UPH menyajikan dinamika belajar holistik, dialogis, dan transformatif tanpa mengesampingkan nilai humanis dan spiritualitas sehingga semua naradidik didorong untuk mengembangkan talenta diri, menjadi pembelajar unggul dengan pengalaman menyenangkan,” jelas Lestari.

Menyelesaikan program doktor di UPH merupakan awal bagi Lestari untuk dapat mengimplementasikan keilmuan guna memajukan bangsa Indonesia. Menurutnya, hidup manusia selamanya harus terus belajar dan tetap melanjutkan tanggung jawab yang telah, sedang, dan akan dilakukan dengan tetap berpegang teguh pada spiritualitas pendidikan, kemanusiaan, dan kebangsaan. Inilah yang merupakan tanggung jawab moral setiap lulusan universitas demi Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera. 

Program DRM UPH berkomitmen untuk menghadirkan program doktoral yang komprehensif, holistik, dan transformatif untuk menghasilkan lulusan yang dapat berkontribusi melalui ilmu yang diimplementasikan dalam masyarakat. Didukung dengan para dosen kompeten dan praktisi profesional sebagai tenaga pengajar, metode belajar dan keilmuan yang relevan dengan tren yang ada, serta networking yang luas.

Related posts

Leave a Reply