Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Polusi Udara di Jakarta: Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik

Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Kamis (27/7/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Seremonia.id – Situasi polusi udara yang meresahkan di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) dalam seminggu terakhir telah memicu tindakan tegas dari Pemerintah Indonesia. Pemerintah, bertekad untuk menurunkan emisi karbon dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil, mengambil langkah signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di kawasan tersebut.

Berdasarkan laporan dari situs pemantau kualitas udara IQAir pada tanggal 15 Agustus 2023, indeks kualitas udara di Ibu Kota mencapai angka 165 AQI US, yang menempatkan DKI Jakarta dalam kategori tidak sehat nomor dua di dunia. Dalam menghadapi tantangan ini, Presiden Joko Widodo telah mengambil langkah konkret dengan mengumpulkan jajaran kabinet dan pemerintah daerah untuk merumuskan langkah-langkah dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.

Read More

Salah satu langkah strategis dalam jangka menengah adalah dorongan pemerintah terhadap peningkatan penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Jabodetabek. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengajak baik instansi pemerintah maupun sektor swasta di wilayah tersebut untuk beralih ke kendaraan listrik. Dalam pernyataannya, Budi Karya Sumadi mengatakan, “Saya harapkan tidak saja instansi pemerintah, tetapi swasta yang berdomisili di Jabodetabek untuk mulai menggunakan EV, dari motor, dari mobil, bersamaan dengan yang lain.”

Manfaat penggunaan kendaraan listrik tidak hanya terbatas pada peningkatan kualitas udara, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Norita, seorang pengguna mobil listrik, berbagi pengalamannya tentang hematnya biaya operasional dan dampak positif terhadap lingkungan. Ia mengatakan bahwa biaya perawatan kendaraan listrik jauh lebih rendah daripada kendaraan berbasis bahan bakar minyak (BBM), dan penggunaannya sangat ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan polusi udara.

Pemerintah juga telah mengambil langkah untuk membangun infrastruktur pengisian kendaraan listrik secara merata di seluruh Jabodetabek. PT PLN, sebagai BUMN penyedia listrik, telah membangun ratusan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan stasiun pengisian kendaraan listrik berbasis rumah (SPBKLU). Jumlah SPKLU yang beroperasi terus bertambah, dengan target mencapai 1.030 unit pada tahun 2023.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN, menjelaskan bahwa kendaraan listrik memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi penggunanya. Selain biaya operasional yang lebih rendah, penggunaan kendaraan listrik juga berkontribusi besar dalam mengurangi emisi karbon. Dengan menggunakan kendaraan listrik, pengemudi dapat menghemat hingga 80% dari biaya yang dikeluarkan oleh kendaraan konvensional berbahan bakar minyak.

Efek positif terhadap lingkungan juga menjadi aspek penting dalam transisi ke kendaraan listrik. Dengan konsumsi energi yang lebih efisien, kendaraan listrik dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak. Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa penggunaan kendaraan listrik dapat mengurangi hingga 50% emisi karbon.

Dengan langkah-langkah konkret dan komitmen pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik, diharapkan masalah polusi udara di Jabodetabek dapat teratasi secara bertahap. Selain itu, langkah ini juga akan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan, kesehatan masyarakat, dan keberlanjutan Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.

Related posts

Leave a Reply