Jakarta, 28 April 2020 – Untuk mengukur tingkat keberhasilan dan dampak berbagai pelatihan terhadap kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) maka Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) melakukan Evaluasi Pasca Pelatihan.
Kepala BPSDM PUPR, Sugiyartanto, dalam sambutannya melalui konferensi video pada rapat internal Evaluasi Pasca Pelatihan di Jakarta, Selasa (28/4) mengatakan, selain untuk mengukur dampak pelatihan, evaluasi pasca pelatihan diharapkan juga dapat mengukur nilai manfaat dan hasil dari pelatihan, apakah sudah tercapai dan apakah bisa digunakan untuk pelatihan tahun selanjutnya.
Evaluasi pasca pelatihan yang dilaksanakan paling sedikit enam bulan setelah pelaksanaan pelatihan tersebut dilakukan dengan metode on the site, yakni dengan mengunjungi unit kerja alumni peserta pelatihan. Selain itu, juga dengan metode on the screen, yakni dilakukan secara online dengan menggunakan aplikasi. Untuk tahun 2020 evaluasi pasca pelatihan akan dilakukan secara online dengan memanfaatkan aplikasi e-Pelatihan.
Pelatihan yang diselenggarakan BPSDM dilakukan dengan tiga metode berbeda, masing-masing metode pembelajaran tatap muka, blended learning (kombinasi metode tatap muka dan e-learning) dan metode full e-learning. Hal itu memerlukan metode evaluasi yang berbeda pula. Untuk itu Sugiyartanto meminta Pusdiklat dan Sekretariat BPSDM agar dapat memilah variabel dan menentukan metode evaluasi pasca pelatihan yang akan digunakan, dengan tetap mempertimbangkan jenis materi dan substansi kediklatannya.
Adapun beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi, mencakup kesesuaian perencanaan, metode pelatihan, manajemen penyelenggaraan, akses informasi dan keikutsertaan, kurikulum dan modul, pengajar dan peserta, serta dampak dan manfaat organisasi
BPSDM PUPR RI, Transfez, grandkemang Hotel Jakarta, BPJS Kesehatan, Kemenpar RI, Kemenlu RI, Kemenperin RI, Kemensos RI, Inspirational Video, Motivational Video