Kebijakan Makro AS: Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga secara bertahap sebesar 25 bps dalam waktu dekat. Inflasi masih belum cukup rendah bagi Bank Sentral AS untuk menurunkan suku bunga, sehingga suku bunga yang tinggi dalam waktu lebih lama akan memperlambat pertumbuhan.
Prospek Perekonomian Global: Diperlukan penyangga yang memadai untuk menghadapi risiko penurunan pertumbuhan di sistem keuangan AS dan global. Kontrol inflasi tetap menjadi fokus utama. Pemulihan Asia tetap terjaga.
Ekuitas: Pandangan konstruktif di Asia di luar Jepang tetap dipertahankan dengan kenaikan kembali prospek pertumbuhan Tiongkok. Sementara itu, peringkat ekuitas AS diturunkan menjadi Netral karena kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dalam waktu lebih lama.
Kredit: Titik optimal tetap pada kredit dengan peringkat A/BBB dengan durasi 3 hingga 5 tahun. Kualitas tetap menjadi fokus di pasar Asia dan negara maju.
Mata Uang: Mata uang diperdagangkan fluktuatif karena bank sentral berusaha menyeimbangkan pertumbuhan dengan inflasi. Lintasan kenaikan suku bunga yang lebih lambat memberikan tekanan pada mata uang.
Suku Bunga: Bank Sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps di bulan Mei. Suku bunga acuan diperkirakan akan mencapai 5,25% sebelum peningkatan dihentikan. Kebijakan YCC Bank of Japan akan memberikan tekanan lebih besar ke obligasi jangka panjang secara global.
Alternatif: Dana lindung nilai makro dapat menjadi pilihan untuk melindungi portofolio dari risiko ekonomi dan geopolitik. Kenaikan suku bunga yang tidak terlalu agresif dapat mendukung pandangan konstruktif jangka panjang atas emas.
Komoditas: Risiko resesi global lebih rendah dan masalah struktural dari sisi penawaran menggarisbawahi potensi positif untuk komoditas.
Tematik: Keamanan siber menjadi pilihan investasi yang menarik karena perusahaan meningkatkan pengeluaran untuk mencegah biaya tinggi terkait serangan siber di dunia yang semakin terdigitalisasi.
Catatan Penting Investasi: Pandangan tentang pertumbuhan ekonomi global terpolarisasi antara skenario soft landing dan hard landing. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk menginvestasikan kelebihan dana tunai di perusahaan bermutu tinggi untuk meraih keuntungan dalam waktu lebih lama. DBS Group Research meningkatkan pandangan Overweight atas ekuitas Tiongkok dan menurunkan peringkat ekuitas AS dan Jepang menjadi Netral karena kemungkinan kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dalam waktu lebih lama di AS dan pelonggaran kontrol kurva imbal hasil Jepang (YCC). Terkait pendapatan tetap, DBS mempertahankan keyakinan tinggi pada peringkat Investasi bermutu tinggi jika dibandingkan dengan kredit dengan obligasi dengan imbal hasil tinggi. Dalam lingkungan investasi penuh gejolak ini, kami terus mencari investasi alternatif untuk diversifikasi risiko.