Jakarta, 9 Oktober 2023 – Tahun 2022 mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, mencapai 8,71 juta unit menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UMKM). Dalam menjalankan operasinya, UMKM membutuhkan modal untuk berbagai keperluan, termasuk pembelian bahan baku, peralatan, dan perluasan tenaga kerja. Ini memicu peningkatan pinjaman UMKM, yang mencapai Rp15,63 triliun untuk UMKM individu dan Rp4,13 triliun untuk badan usaha UMKM, sesuai data Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Peningkatan permintaan pinjaman ini mencerminkan kebutuhan yang tinggi dari pelaku UMKM akan akses keuangan yang lebih mudah dan cepat.
Bagi mereka yang baru memulai bisnis skala kecil, ada cara untuk menjalankan bisnis tanpa bergantung pada pinjaman online. Bank DBS Indonesia dan Komerce telah menyusun tiga langkah penting dalam mengelola keuangan bisnis yang akan membantu Anda membangun manajemen keuangan yang efektif. Apa saja langkah-langkahnya? Mari kita bahas satu per satu dan cari tahu bagaimana Anda dapat menerapkannya dalam bisnis Anda!
- Tentukan Tujuan Keuangan yang Tepat
Menetapkan tujuan keuangan adalah langkah awal yang krusial dalam mengelola keuangan bisnis Anda. Tujuan tersebut harus memenuhi kriteria SMART, yaitu Spesifik, Terukur, Dapat Dicapai, Relevan, dan Terbatas Waktu. Tujuan yang terdefinisi dengan baik akan membantu Anda fokus dalam mengelola keuangan bisnis dan meningkatkan peluang mencapai target keuangan Anda. Semakin rinci tujuan yang Anda buat, semakin mudah bagi Anda untuk merencanakan cara mencapainya.
- Buat Rencana Keuangan yang Solid
Perencanaan keuangan sangat penting bagi UMKM untuk mengelola aliran kas bisnis dengan lebih terstruktur dan efisien. Dengan perencanaan keuangan yang baik, Anda dapat mengelola sumber daya, pendapatan, aset, dan modal kerja secara lebih efektif. Ini juga membantu menghindari pemborosan dan memaksimalkan penggunaan dana yang tersedia. Ada tiga langkah utama dalam perencanaan keuangan: mengumpulkan data relevan, menganalisis data, dan mengembangkan rencana.
- Mengumpulkan data relevan: Mulailah dengan merencanakan pendapatan bisnis Anda dan perkiraan pengeluaran untuk biaya operasional. Kemudian, analisis data untuk menentukan apakah aliran kas bisnis Anda memiliki surplus atau defisit. Jika surplus, pertimbangkan untuk menginvestasikannya kembali ke bisnis Anda. Jika ada defisit, identifikasi area pengeluaran yang dapat dikurangi.
- Mengembangkan rencana: Gunakan hasil analisis data untuk merancang rencana yang mencakup langkah-langkah seperti menemukan bahan baku yang lebih terjangkau, meninjau operasi, dan meningkatkan kapasitas bisnis. Rencana yang terperinci akan menjadi panduan berharga untuk mencapai tujuan keuangan yang lebih baik.
- Lakukan Eksekusi dan Pantau secara Rutin
Perencanaan hanya akan berhasil jika diikuti dengan eksekusi yang konsisten. Pastikan Anda menjalankan rencana keuangan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, baik itu tujuan jangka pendek, menengah, maupun panjang. Selain itu, penting untuk terus memantau kinerja keuangan bisnis, termasuk pendapatan, biaya, dan profitabilitas. Ini akan membantu Anda menjaga keseimbangan keuangan dan memaksimalkan peluang untuk mencapai tujuan keuangan.
Semua topik ini akan dibahas secara mendalam dalam acara Kedai Belajar DBS dengan tema “Membangun Pondasi Pengelolaan Keuangan Keluarga dan Bisnis.” Acara ini diselenggarakan oleh Bank DBS Indonesia dan Komerce di berbagai kota, seperti Makassar dan Pontianak, sebagai bagian dari komitmen Bank Indonesia untuk meningkatkan literasi finansial dan mendukung Bulan Inklusi Keuangan. Dengan melibatkan pakar-pakar di bidangnya, Kedai Belajar DBS akan memberikan edukasi kepada pemilik UMKM tentang pengelolaan keuangan bisnis mereka dan menjaga stabilitas pendapatan. Selain itu, akan ada informasi tentang keuangan berkelanjutan.
Nofi Bayu Darmawan, Chief Executive Officer Komerce, menyatakan, “Kami percaya bahwa banyak UMKM di seluruh Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkontribusi pada perekonomian. Kami berkomitmen untuk mendukung mereka dengan memberikan pengetahuan yang diperlukan untuk mengelola keuangan bisnis dengan bijak. Salah satu wujud komitmen ini adalah melalui Kedai Belajar DBS yang telah memasuki tahun kedua. Kami berharap, setelah mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, UMKM dapat menghadapi berbagai risiko yang mungkin muncul.”
Lebih dari itu, Bank DBS Indonesia juga memberikan edukasi kepada mahasiswa melalui program DBS Berpijar, yang dilaksanakan bersama Pijar Foundation. Program ini telah mencapai lebih dari 9.000 mahasiswa dalam tiga bulan dengan konten video dan podcast tentang literasi digital dan keuangan, serta tantangan ekonomi global. Karyawan Bank DBS Indonesia juga berkontribusi sebagai narasumber dalam pembuatan konten edukasi ini.
Semoga tips di atas bermanfaat dalam mengelola keuangan bisnis Anda. Untuk informasi lebih lanjut tentang Kedai Belajar DBS atau DBS Foundation, kunjungi situs web Foundation | DBS Indonesia.