Prodia Cetak Pendapatan Bersih Rp 391,37 Miliar pada Kuartal I 2020

Jakarta, 29 Juni 2020 – PT Prodia Widyahusada Tbk (Kode saham: PRDA) berhasil mencetak pendapatan bersih sebesar Rp 391,37 miliar dan laba bersih Rp 34,78 miliar pada kuartal I 2020.

Pendapatan bersih ini ditopang oleh kontribusi pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan. Segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang sebesar 66,3% kepada pendapatan Perseroan.

Read More

Sedangkan, kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi sebesar 33,7% terhadap pendapatan Perseroan. Pendapatan tes esoterik juga mengalami pertumbuhan menjadi sebesar Rp 75,55 miliar seiiring dengan meningkatnya jumlah permintaan tes esoterik pada kuartal I 2020 menjadi sebanyak 136.084 tes.

 

Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengatakan bahwa “Di awal situasi pandemi COVID-19 pada bulan Maret, kami masih bisa membukukan laba bersih yang cukup baik pada kuartal I 2020. Kami terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan, produktivitas, dan pengendalian biaya serta menjaga posisi keuangan yang sehat dengan tetap memprioritaskan keamanan, kesehatan dan keselamatan para karyawan dan pelanggan kami yang berada di seluruh Indonesia. Kami mengapresiasi kerja keras seluruh insan Prodia dalam menghadapi tantangan ini. Kami optimis dapat mengatasi tantangan ini dengan dukungan keunggulan operasional, sumber daya manusia yang kompeten, penggunaan sistem teknologi informasi yang andal, dan kepercayaan dari pemangku kepentingan,” jelas Dewi di Jakarta (29/6).

Total aset Perseroan pada kuartal I 2020 tercatat meningkat menjadi Rp 2,10 Triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Aset lancar menjadi Rp 1,27 Triliun dan Aset non lancar menjadi Rp 832,81 miliar. Dari sisi arus kas, Perseroan berhasil mempertahankan arus kas bersih dari aktivitas operasi dalam posisi surplus di kuartal I 2020 menjadi sebesar Rp 189,84 miliar atau meningkat sebesar 34,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Peningkatan akun arus kas bersih dari aktivitas operasi ini terutamanya disebabkan oleh penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 429,81 miliar.

 

Sedangkan, total liabilitas meningkat sekitar 17,4% menjadi Rp 412,45 miliar pada kuartal I 2020. Adapun liabilitas jangka pendek mencapai Rp 169,56 miliar dan liabilitas jangka panjang menjadi Rp 242,90 miliar. Total Ekuitas naik menjadi sebesar Rp 1,69 triliun dibandingkan tahun 2019 yang mencapai Rp 1,66 triliun.

“Kami telah melakukan evaluasi menyeluruh dan persiapan yang cukup komprehensif untuk melaksanakan pemeriksaan laboratorium terkait COVID-19 ini. Di kondisi yang penuh tantangan ini, kami fokus pada keamanan, kesehatan dan keselamatan karyawan dan pelanggan Prodia. Kami telah menerapkan langkah-langkah pencegahan maupun protokol kesehatan secara ketat di lingkungan operasional Prodia termasuk peningkatan kebersihan di area operasional dan layanan, sistem kerja dari rumah (Work From Home) bagi karyawan yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan pemeriksaan laboratorium, larangan perjalanan dinas yang non esensial, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan standar yang berlaku bagi tenaga kesehatan Prodia, dan pemberian vitamin bagi seluruh karyawan untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada masa pandemi ini,” jelas Dewi.

 

Pada kuartal I 2020, Prodia menjalin kerjasama dengan RS Rumah Sakit (RS) Siaga Raya dalam layanan pengelolaan laboratorium kesehatan. Prodia juga meluncurkan layanan pemeriksaan imunohistokimia (IHK) untuk kanker limfoma. Pemeriksaan IHK ini merupakan salah satu cara yang tepat dalam mendukung diagnosis untuk menentukan pengobatan yang tepat bagi pasien sekaligus untuk membedakan tipe limfoma. Prodia juga menyediakan pemeriksaan kesehatan daya tahan tubuh bagi pelanggan.

Lion Air Group, BPSDM PUPR, FiberStar, Prodia, BNI Syariah, Motivational Video, Inspirational Video

Related posts

Leave a Reply