Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto menjelaskan perbankan memiliki peran penting dalam mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari dampak pandemi COVID-19. Menurut politisi Partai Golkar tersebut, pandemi yang telah melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 tersebut mengakibatkan terjadinya perlambatan ekonomi Indonesia hingga kini.
“Mitigasi risiko perlu dilakukan secara cermat terhadap dampak dari pandemi COVID-19 dan dengan faktor ketidakpastian kapan selesainya, maka dibutuhkan kebijakan yang kuat dalam rangka akselarasi pemulihan ekonomi nasional,” jelas Dito dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT. Bank Mandiri Tbk dan Direktur Utama PT. BNI Tbk, melalui virtual, pada Kamis (4/2/2021).
Karena itu, ia meminta agar penyaluran kredit kepada pelaku usaha di tanah air, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat lebih ditingkatkan. “Terkait dengan penyaluran kredit pelaku usaha tanah air, di samping itu juga menjadi tulang punggung atau kunci dalam pemulihan ekonomi nasional,” tambah Dito.
Dalam paparannya, Direktur Utama PT Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan hingga 31 Desember 2020 pihaknya telah menyalurkan kredit PEN sebesar Rp66,6 triliun dengan jumlah 268.859 debitur. Adapun subsidi bunga untuk UMKM sebesar Rp1,26 triliun untuk 723.929 rekening.
Selain itu, Direktur Keuangan TP Bank BNI Novita Widya Anggraini menjelaskan sepanjang 2019-2020 terjadi pertumbuhan kredit KUR sebesar 33,6 persen tahun 2020 (yoy), peningkatan jumlah debitur sebesar 76 ribu, kenaikan penyaluran KUR dari Rp16,5 triliun menjadi Rp22 triliun tentunya penyaluran KUR yang agresif ini dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian yang tercermin dari NPL yang hanya di kisaran 0,2 persen. (rdn/mh)