Jakarta, 12 Oktober 2023 – Perubahan iklim menjadi sorotan global yang berpengaruh pada strategi bisnis perusahaan. Banyak perusahaan telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi jejak karbon, seperti menggunakan energi terbarukan, mengelola limbah, dan membatasi penggunaan lahan. Perbankan, sebagai pelaku tanpa produksi, turut berperan dalam mengurangi emisi karbon dengan menyediakan pembiayaan dan produk keuangan hijau.
Dalam konteks ini, sektor perbankan memegang peran strategis sebagai pendorong transformasi ke praktik bisnis yang lebih hijau dan berkelanjutan. Bank DBS Indonesia menegaskan komitmennya sebagai agen perubahan dalam mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia. Pada acara Sustainability Action for the Future Economy (SAFE) Forums 2023 dengan tema “Boosting Green Financing and Banking,” M. Suryo Mulyono, Executive Director Treasury & Markets PT Bank DBS Indonesia, menjelaskan peran kunci perbankan dalam membentuk ekonomi berkelanjutan. “Sektor perbankan perlu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi hijau, dan Bank DBS Indonesia beroperasi berdasarkan tiga pilar keberlanjutan: Responsible Banking, Responsible Business Practice, dan Impact Beyond Banking,” ujarnya.
Dalam mengimplementasikan ketiga pilar tersebut, Bank DBS Indonesia merancang strategi kolaboratif untuk mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan. Pada pilar Responsible Banking, bank ini telah memberikan fasilitas kredit berkelanjutan senilai Rp5,5 triliun pada akhir 2022. Kolaborasi dengan perusahaan swasta dan BUMN di berbagai sektor mendukung upaya berpindah ke model bisnis yang lebih ramah lingkungan. Sebagai inovator di sektor perbankan digital di Indonesia, Bank DBS Indonesia juga menawarkan produk Green Savings melalui aplikasi digibank by DBS, di mana nasabah dapat menabung sekaligus memberikan dampak positif kepada masyarakat. Baru-baru ini, Green Savings menjalin kemitraan dengan Yayasan Tangan Pengharapan untuk mendukung anak-anak di Indonesia Timur.
Dalam pilar Responsible Business Practice, Bank DBS Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon di lingkungan kerja dengan kebijakan penggunaan kertas yang minimal dan instalasi panel surya di beberapa cabang. Pengelolaan sampah ‘Zero Waste to Landfill’ di seluruh gedung operasional Bank DBS Indonesia, dengan Waste4Change sebagai mitra, berhasil mengurangi emisi karbon dari 5.135 ton (tCO2e) menjadi 4.845 tCO2e pada tahun 2022. Pada pilar Impact Beyond Banking, Bank DBS Indonesia mendukung pengembangan wirausaha sosial, startup, dan komunitas melalui berbagai program. DBS Foundation memberikan DBS Foundation Grant Programme setiap tahunnya, di mana SukkhaCitta, sebuah wirausaha sosial di industri fashion yang memperhatikan lingkungan dan memberdayakan wanita, adalah salah satu dari 23 penerima dana hibah hingga SGD 3 juta di seluruh Asia. Selain itu, karyawan Bank DBS Indonesia turut aktif dalam kegiatan relawan dalam program People of Purpose.
Bank DBS Indonesia terlibat dalam mendukung ekonomi berkelanjutan dengan menjadi pembeli unit karbon pertama pada acara peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon). Dalam sesi perdagangan pertama, IDX mencatatkan 27 kali transaksi dan 459,953 ton unit karbon yang dibeli oleh 15 perusahaan. Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) menjadi penyedia unit karbon untuk perdagangan ini.
Berbagai inisiatif tersebut mengantarkan Bank DBS Indonesia meraih penghargaan Green Initiative Awards 2023 di kategori Finance. Rudy Tandjung, Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia, menyatakan terima kasih atas penghargaan tersebut dan menegaskan komitmen bank untuk menjadi ‘Best Bank for A Better World.’ “Kami berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi dalam tantangan lingkungan dan sosial,” ujar Rudy Tandjung. Bank DBS Indonesia telah meraih berbagai penghargaan pada tahun ini, termasuk ‘World’s Best Bank for Corporate Responsibility’ dari Euromoney, ‘Best Company to Work for in Asia-Indonesia’ oleh HR Asia, ‘Green and Sustainable Company’ oleh Majalah SWA, dan ‘Triple A Sustainable Infrastructure Awards’ oleh The Asset.