Peneliti Bendungan Termuda Yang Tak Terbendung

Bagi kebanyakan orang, profesi peneliti bukanlah profesi yang menjanjikan dan terkesan membosankan, namun hal itu tidak berlaku bagi James Zulfan, profesi peneliti itu adalah anugerah agar dapat memberikan sumbangsih kepada nusa dan bangsa dalam bentuk karya penelitian.

Pria yang akrab disapa James ini mulai menekuni profesi sejak 8 tahun lalu, debut penghargaan karya ilmiah yang diraihnya bergulir sejak tahun 2011 hingga 2015 lalu. Tidak hanya ajang di dalam negeri yang diikutinya, ajang mancanegara pun dicoba sehingga menghantarkan pria yang  gemar traveling ini mendapatkan beasiswa dibidang teknik sumber daya air.

James Zulfan bersama Bapak Menteri PUPR   

Salah satunya adalah terpilihnya sebagai NORAD awardee tahun 2015 dari pemerintah Norwegia atas tulisannya yang mengangkat tentang permasalahan dan kondisi bendungan di  Indonesia. Pria jebolan S2 Hydraulic Engineering & River Basin Development, UNESCO-IHE Institute for Water Education, Delft Netherlands mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu dan pengetahuan di Eropa guna memperdalam keilmuannya dibidang Sumber Daya Air khususnya Bendungan.

Baca juga  Dukung Ekspor Sarang Burung Walet, Karantina Surabaya Pelajari Uji Cepat Deteksi Nitrit

Contoh Penerapan Pelimpahan Bertangga (CHANSON, 2006)

Salah satu riset yang sedang dikembangkan adalah alternatif teknologi pelimpah bendungan dengan profil bertangga, dimana teknologi ini belum pernah diterapkan di Indonesia sehingga tantangannya masih banyak. Beberapa jenis pelimpah yang sering digunakan dalam desain bendungan-bendungan besar di Indonesia antara lain pelimpah Ogee, ambang jatuh bebas, shaft (morning glory), pelimpah samping (side channel), dan terowongan. Tiap jenis pelimpah tersebut mempunyai karakteristiknya masingmasing yang umumnya disesuaikan dengan kondisi geologi di lokasi bendungan.