Penduduk Tanpa Akses Bank di Indonesia Menduduki Peringkat Keempat Terbesar di Dunia: Bank DBS Indonesia Mendorong Inklusi Keuangan

Jakarta, 15 Maret 2024 – Menurut hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022, indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia telah meningkat menjadi 85,10%, naik dari 76,19% pada tahun 2019. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan indeks inklusi keuangan di Indonesia mencapai 90% pada tahun 2024. Meskipun demikian, data dari World Bank pada tahun 2021 menunjukkan bahwa jumlah penduduk unbanked (orang dewasa yang tidak memiliki rekening bank) di Indonesia merupakan yang keempat terbesar di dunia, mencapai 97,74 juta orang dewasa atau sekitar 48% dari populasi dewasa di dalam negeri.

Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang dinamis, inklusi finansial menjadi kunci untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Inklusi finansial bukan hanya sebuah konsep, tetapi sebuah misi untuk memberdayakan semua lapisan masyarakat dengan akses yang adil dan setara terhadap layanan keuangan. Banyak pihak, termasuk industri perbankan, perlu berkontribusi untuk mencapai inklusivitas finansial di Indonesia.

Baca juga  Peluncuran Simpeg Mobile Kemenkumham Versi iOS

Bank DBS Indonesia telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi tantangan inklusi finansial:

1. **Mendorong Target Inklusi Keuangan 2024**: Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk menjadi motor penggerak dalam mencapai target indeks inklusi keuangan di tahun 2024 melalui pilar keberlanjutan, termasuk Responsible Banking dan Impact Beyond Banking. Hal ini mencakup upaya bank untuk menyediakan produk perbankan yang inklusif dan bertanggung jawab serta berkontribusi secara positif bagi masyarakat luas.

2. Program ‘Kedai Belajar’ : Bank DBS Indonesia melibatkan karyawan sebagai sukarelawan untuk memberikan edukasi literasi finansial kepada komunitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta masyarakat marjinal di beberapa kota.

3. Memperluas Akses Finansial : Bank DBS Indonesia telah bermitra dengan platform fintech seperti Kredivo, Home Credit Indonesia, Adapundi, dan Indodana untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas.

Baca juga  Koploin TMII Ramaikan Weekend Ini dengan Beragam Artis Terkenal!

4. Pemanfaatan Teknologi : Melalui aplikasi digibank by DBS, Bank DBS Indonesia memungkinkan nasabah untuk mengakses berbagai layanan perbankan secara digital, termasuk pembukaan rekening tabungan online, transaksi dengan QRIS, digibank PayLater, dan lainnya.

5. Demokratisasi Akses Investasi : Bank DBS Indonesia menawarkan produk investasi dengan nilai minimum yang rendah untuk memperluas akses kepada layanan investasi, sehingga membangun kesadaran dan minat masyarakat terhadap investasi.

6. Fitur LiveBetter : Bank DBS Indonesia memudahkan nasabah yang menginginkan opsi produk perbankan yang mendukung gerakan ramah lingkungan melalui fitur LiveBetter, yang memberikan tips tentang gaya hidup berkelanjutan sambil berinvestasi pada produk berbasis Environment, Social, and Governance (ESG).

Dalam diskusi di Indonesia Data and Economic (IDE) 2024 oleh Katadata, Djoko Soelistyo, Head of Investment & Insurance Product Bank DBS Indonesia, menyatakan bahwa produk-produk Bank DBS Indonesia difokuskan untuk membantu masyarakat dari semua segmen dengan melibatkan banyak pihak. Komitmen Bank DBS Indonesia terhadap inklusi finansial dan keberlanjutan tercermin dalam tiga pilar keberlanjutan: Responsible Banking, Responsible Business Practices, dan Impact Beyond Banking, sejalan dengan visi bank untuk menjadi ‘Best Bank for a Better World’.

Baca juga  Hitachi Energy Dukung Transisi Energi di Indonesia

Untuk informasi lebih lanjut mengenai komitmen Bank DBS Indonesia akan inklusi finansial dan keberlanjutan, kunjungi laman ini.

Penulis: Luthfan Wira Alfiqri