Medan – Pemerintah Indonesia terus mendorong pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) agar lebih fokus dan masif. Tujuannya agar output pelatihan memiliki skill yang benar-benar dibutuhkan oleh dunia usaha/industri.
“Agar Balai Latihan Kerja yang fokus dan masif itu cepet terealisasi,” kata Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri saat meninjau BBPLK Medan, Sumatera Utara pada hari Minggu (26/11/2017).
Adapun, upaya agar pelatihan kerja di BLK lebih fokus dan masif dituangkan dalam program 3R BLK. Salah satu BLK yang dijadikan tempat untuk merealisasikan itu adalah BBPLK Medan.
BBPLK Medan sendiri saat ini telah dalam tahap renovasi. Renovasi tersebut ditarget selesai pada akhir 2017 ini.
“Rehab ini sudah barang tentu akan membawa dampak muka BLK ini menjadi sesuatu yang kelihatan baru,” kata Kepala BBPLK Medan, Fahrurozi di tempat yang sama.
Sesuai dengan target program 3R, mulai tahun 2018 BBPLK Medan akan fokus pada pelatihan kejuruan bangunan dan pariwisata.
“Nah bangunan-bangunan yang kita bangun mengarah ke mundukung dua kejuruan itu,” ujar Fahrurozi.
Sebelumnya, BBPLK Medan menyelenggarakan pelatihan untuk 11 program kejuruan. Meliputi kejuruan bangunan, bisnis dan manajemen, garmen Apparel, processing, refrigation, teknik elektronika, teknik las, teknik listrik, teknik manufaktur, teknik otomotif, dan teknik informasi dan komunikasi.
Selain lebih memfokuskan pada dua program kejuruan, Fahrurozi menjelaskan bahwa ke depan BBPLK Medan juga akan terus ditingkatkan kapasitas pelatihannya. Adapun pada tahun 2017 ini, BBPLK Medan telah melatih hampir 6 ribu orang.
“Target 12.064 orang tahun depan,” ujarnya.
Program 3R BLK ditujukan untuk mempercepat proses dan masifikasi produksi SDM yang berkompeten di beberapa bidang kejuruan prioritas. Melalui program 3R ini juga, pembinaan kejuruan dan instruktur akan lebih mudah dan terarah.
Selain BBPLK Medan, program 3R juga dilakukan pada BBPLK Bekasi, BBPLK Serang, BBPLK Bandung, dan BBPLK Semarang.
