Jakarta, 15 November 2019 – Untuk mempromosikan kentang goreng Belgia dan produk olahan kentang beku di Indonesia, Flanders’ Agricultural Marketing Board (VLAM) dan Belgian Potato Association (Belgapom) berpartisipasi pada pameran SIAL Interfood 2019 bersama lima supplier kentang goreng Belgia terbesar, yaitu: Agristo, Bart’s Potato Company, Clarebout Potatoes, Ecofrost dan Mydibel.
Kelima perusahaan keluarga ini telah mengirim produk kentang mereka ke lebih dari 100 negara di dunia dan telah memperoleh sertifikat Halal. Pada sebuah konferensi pers yang dilangsungkan di pameran, Romain Cools, President of World Potato Congress menunjukkan keunikan dari kentang goreng Belgia, permintaannya yang terus meningkat serta potensi ekspor.
“Asia Tenggara merupakan salah satu wilayah dengan tingkat pertumbuhan yang paling pesat di dunia, dengan meningkatnya pertumbuhan masyarakat kelas menengah, urbanisasi yang berkembang cepat, dan populasi tinggi masyarakat usia muda. Sejalan dengan tren ini, standar tinggi dan inovasi makanan milik Belgia akan terus mendorong permintaan di Indonesia dan negara-negara lain untuk menjawab tantangan industri dengan cara kami. Kentang goreng Belgia sangatlah berbeda dengan kentang goreng lainnya yang ada negara lain. Kentang goreng Belgia dibuat dengan cara tradisional turun temurun dari generasi ke generasi – Kami memlih kentang terbaik dan menggorengnya dua kali. Kami menggoreng kentang di dalam minyak, meniriskannya, dan menggorengnya lagi hingga renyah dan berwarna kuning keemasan.” jelas Romain Cools, President of World Potato Congress.
Sektor industri makanan dan minuman di Indonesia terus mengalami pertumbuhan positif setiap tahunna dan menyimpan potensi yang sangat besar. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kemeterian Perindustrian, hingga kuartal pertama tahun 2019, pertumbuhan Produk Domestic Bruto (PDB) industri makanan dan minuman mencapai 7% dan berkontribusi pada total PDB sebanyak 36%.
Indonesia merupakan tujuan ekspor ketiga terbesar bagi Belgia untuk produk kentang goreng beku di wilayah Asia Tenggara. Pada periode 2018/2019, Indonesia mengimpor sebanyak 17,737 ton kentang goreng beku dari Belgia dengan nilai total 15.5 juta Euro, memposisikan Belgia sebagai negara importir kentang goreng Belgia terbesar kedua setelah Amerika.
“Indonesia dikenal sebagai surge para pecinta makanan dan konsumen Indonesia sangat mengerti dan mencintai makanan yang lezat. Dengan pertumbuhan impor sebanyak 139% di periode 2018/2019 dari tahun ke tahun, kami percaya diri bahwa makanan khas Belgia kebanggan kami, kentang goreng, akan memenangkan lebih banyak hati para pecinta makanan di Indonesia.”
Dalam hanya beberapa dekade, industri pengolahan kentang Belgia telah berkembang menjadi eksportir terbesar produk olahan kentang siap saji. Tercatat dari tahun terakhir, terdapat 5 juta ton kentang yang diolah.
Frietkot atau budaya kedai kentang goreng diakui sebagai kekayaan budaya takbenda. Pangeran Kerajaan Belgia, Prince Laurent menunjuk Mr. James Bint sebagai duta besar kentang goreng Belgia, seorang figur yang digambarkan sebagai seorang yang memiliki lisensi untuk menggoreng kentang.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi www.originalfries.eu atau www.jamesbint.be
BNI Syariah, Lion Air, J&T Express, VLAM, Kemenlu RI, Kemenkeu RI, PUPR RI, Inspirational Video, Motivational Video