Membangun Indonesia Melalui Pendidikan dan Desa

Yogyakarta, 16 November 2018 – Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Kristen Duta Wacana (FAD UKDW) menggelar Pameran dan Forum Diskusi Hasil Pengabdian Masyarakat pada tanggal 15-16 November 2018. Pembukaan pameran ini diawali dengan persembahan tari Kataga khas Sumba Tengah dari Klub Sandlewood. Selanjutnya, pameran dibuka secara resmi oleh Dekan FAD, Dr. –Ing. Wiyatiningsih dan Sarah Camara dari perwakilan Lembaga Indonesia Perancis (LIP/IFI). Pameran yang berlangsung di Atrium Agape ini menampilkan karya-karya hasil pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan dosen-dosen FAD.

Dalam pameran ini, terdapat komunitas atau mitra FAD yang turut terlibat antara lain Kelompok Perajin Tenun Inaduta Sumba Tengah, Wisata Edukasi Gerabah Bojonegoro, Koperasi Griya Jati Rasa, Paguyuban Batik Tulis Langensari dengan karya batik tulis pewarna alami, Pengembangan Ekonomi Jemaat GKJ Pakem dengan karya ecoprint, dan Gereja Keluarga Kudus Banteng dengan karya shibori. Menariknya, dalam pameran ini pengunjung juga dapat melihat secara langsung proses pembuatan kain tenun adat yang dikerjakan oleh dua orang perajin tenun asal Sumba Tengah yaitu Ibu Yakoba Weru Niga dan Bapak Dominggus Runga Kosi.

Baca juga  Gairahkan Agrowisata Jatiluwih, Mentan SYL Dorong Mina Padi

Walaupun hanya berlangsung selama dua hari, namun pameran ini mendapat antusiasme yang cukup tinggi, baik dari mahasiswa, pegawai UKDW, maupun tamu dari luar negeri yang hadir dalam penyelenggaraan Seminar Internasional SMART. Berbagai produk seperti kain tenun, celengan gerabah, anek snack, kopi, tas tangan, pakaian motif shibori pun terjual laris dalam pameran ini.

“Selain pameran, dalam acara ini diselenggarakan pula forum diskusi di Ruang Rudy Budiman dengan mendatangkan narasumber yang berasal dari desa-desa mitra FAD UKDW.” demikian pemaparan dari panitia acara, Christmastuti Nur, M.Ds. Narasumber yang dimaksud adalah Wahyudi Anggoro Hadi, S.Farm, Apt. selaku Kepala Desa Panggungharjo, Bantul, Muslih, S.T.  Kepala Desa Rendeng, Bojonegoro, dan Drs. Apolos Dewa Praingu selaku Kepala Desa Anajiaka, Sumba Tengah. Lebih lanjut dipaparkan bahwa diskusi ini merupakan forum yang difasilitasi oleh FAD UKDW agar desa-desa yang menjadi mitra FAD dapat saling berbagi pengalaman dalam menggali potensi desa, mengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), maupun mengatasi kendala dan permasalahan yang timbul dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Baca juga  Pembukaan Perdagangan Berjangka Komoditi ICDX 2022

“FAD UKDW sebagai bagian dari institusi akademik memiliki tanggung jawab dalam mendukung desa-desa di seluruh Indonesia untuk menggali dan mengembangkan potensi desa demi kemajuan perekonomian masyarakat desa.” ujar Kristian Oentoro, M.Ds selaku ketua panitia.

Rektor UKDW, Ir. Henry Feriadi, M.Sc. dalam sambutannya mengungkapkan bahwa tidak banyak universitas di Indonesia yang memasukkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bagian dari kurikulum pendidikannya. Akan tetapi, UKDW masih mempertahankan program KKN karena kegiatan ini memiliki tujuan bukan hanya untuk melatih kemandirian mahasiswa, namun juga melatih kepekaan mahasiswa terhadap permasalahan sosial budaya yang ditemui di desa.

Acara ini diakhiri dengan penandatanganan kerjasama (MoU) antara FAD UKDW dengan TK Taman Indria Ibu Pawiyatan Taman Siswa, Desa Anajiaka Sumba Tengah, Desa Rendeng Bojonegoro, dan Desa Panggungharjo Bantul.