Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Lolos Beasiswa Short Course YSEALI Academic Fellowships 2019 di Amerika Serikat

Kharolin Hilda Amazona atau yang akrab disapa Olin, Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Konsentrasi Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora berhasil terpilih mengikuti YSEALI Academic Fellowships Cohort Spring 2019 di Amerika Serikat (AS).

YSEALI (Young Southeast Leaders Initiative) merupakan program yang diinisiasi pada tahun 2013 oleh Barack Obama (Presiden AS pada saat itu) dengan tujuan untuk membangun jiwa kepemimpinan generasi muda di ASEAN, mempererat hubungan Asia Tenggara dengan AS, dan membina komunitas ASEAN. YSEALI memiliki berbagai macam program untuk pemuda di kawasan ASEAN, salah satunya yaitu program fellowship.

Read More

 

Olin mengatakan jika ia sebentar lagi akan mengikuti program YSEALI Academic Fellowships, dimana program tersebut merupakan program berupa beasiswa akademik jangka pendek/short course dengan biaya penuh/ fully funded  dari U.S. Department of State selama 5 minggu di beberapa universitas terbaik di AS sesuai tema penerima beasiswa. Kegiatan YSEALI Academic Fellowships akan terdiri dari serangkaian seminar, readings, presentasi kelompok, dan kuliah. Akan ada pula kegiatan coursework dan kegiatan di ruang kelas yang akan dilengkapi dengan berbagai kegiatan seperti: perjalanan pendidikan, kunjungan lapangan, kegiatan kepemimpinan, dan kegiatan kerelawanan dalam komunitas lokal. Kegiatan akademik akan berlangsung selama empat minggu, dimana dalam kegiatan akademik penerima beasiswa juga akan memiliki kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan pendidikan dan budaya di luar kelas. Kemudian Olin juga akan mengikuti kegiatan domestic study tour selama seminggu.

YSEALI Academic Fellowships memiliki tiga tema utama yaitu: (1)Civic Engagement / Keterlibatan Masyarakat, (2) Environmental Issues and Natural Resource Management / Masalah Lingkungan dan Manajemen Sumber Daya Alam, and (3) Social Entrepreneurship and Economic Development / Kewirausahaan Sosial dan Pengembangan Ekonomi. Kegiatan YSEALI Academic Fellowship ini diperuntukkan untuk para pemuda ASEAN usia 18-25 tahun. Tidak hanya untuk mahasiswa, bagi pemuda yang sudah lulus atau bekerjapun diperbolehkan mengikuti program ini.

 

Lebih lanjut, Olin menambahkan pada program YSEALI Academic Fellowships ini, Olin mendaftar pada tema Social Entrepreneurship and Economic Development. Hal ini dikarenakan Olin aktif mendedikasikan waktunya untuk melakukan berbagai kegiatan kerelawanan, khususnya dalam kegiatan kerelawanan dalam bidang kewirausahaan. Salah satu kegiatan tersebut yaitu kegiatan kewirausahaan sosial yang diinisiasi olehnya sejak tahun 2017 dengan nama “Menganyam Pesisir”. Menganyam Pesisir sendiri merupakan proyek kewirausahaan sosial berkelanjutan dengan pengembangan potensi ekonomi lokal menggunakan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) berupa “pandan laut” dan melalui peningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan pemberdayaan perempuan-perempuan di daerah marginal pesisir, dimana pandan laut yang melimpah di daerah pesisir tersebut dibuat menjadi berbagai produk anyaman yang fashionable dan bernilai jual tinggi, dengan harapan, dengan adanya proyek sosial ini dapat membantu mengentaskan kemiskinan di daerah pesisir, khususnya di daerah Gunung Kidul.

Dalam mengikuti program ini Olin tidak sendiri, ia bersama ke 7 peserta dari Indonesia akan bertolak ke AS pada tanggal 22 Maret 2019 mendatang. Disana ia akan mengikuti program YSEALI Academic Fellowship bersama pemuda-pemudi terpilih lainnya dari negara-negara ASEAN, yang mana pada Cohort Spring 2019 YSEALI Academic Fellowships dengan tema Social Entrepreneurship and Economic Development akan diadakan di 2 (dua) universitas terkemuka di AS yaitu di Brown University dan University of Connecticut. Dari delegasi Indonesia, pembagiannya yaitu 4 orang peserta akan ke Brown University dan 4 peserta akan ke University of Connecticut. Olin dan ketiga temannya mendapat kesempatan belajar di Brown University di Rhode Islands. Brown University sendiri termasuk dalam Ivy League (Ivy League terdiri dari delapan Universitas AS yang terkenal akan prestisius dan bermutu tinggi. Delapan Universitas ini terletak di Pesisir Timur Amerika yaitu: Harvard UniversityBrown UniversityColumbia UniversityDartmouth CollegeUniversity of PenssylvaniaPrinceton University dan Yale University).

Mengingat ketatnya proses seleksi, Olin mengaku sangat kaget dan tidak menyangka ketika ia dinyatakan lolos dalam program YSEALI Academic Fellowships, apalagi ia akan melakukan kegiatan perkuliahan di salah satu universitas Ivy League.

 

“Hal ini benar-benar berkah dari Allah SWT yang saya syukuri. Selepas kegiatan ini, saya akan membagi ilmu yang saya dapat kepada seluruh masyarakat, teman dan komunitas, agar ilmu yang saya dapat tidak hanya berhenti di sini, tapi bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujar Olin.

Saat berkunjung ke Ruang Humas UIN Sunan Kalijaga, Olin juga menceritakan tahapan-tahapan dan tips dalam YSEALI Academic Fellowship, dimana terdapat dua tahap dalam program ini, yaitu tahap berkas dan tahap wawancara. Pada tahap berkas, ia diminta untuk mengisi google docs yaitu terkait tentang beberapa pertanyaan seperti : identitas pribadi, paid and unpaid internship or volunteer experience, membership and associations, clubs, evidence of English fluency,personal statement by candidates, letter of recommendation.

Pada tahap wawancara merupakan tahap yang menegangkan bagi saya. Calon kandidat akan diwawancarai oleh 2 (dua) orang dari pihak U.S. Embassy Jakarta, satu orang dari Indonesia dan satu orang dari AS melalui Skype. Pada tahap ini full menggunakan Bahasa Inggris. Wawancara kurang lebih selama 20 menit, terkait background calon kandidat dan pertanyaan-pertanyaan tentang tema yang dipilih. Tips dari saya, enjoy dan mengalir saja, karena pertanyaan-pertanyaan saat wawancara terkait kegiatan-kegiatan dan seluruh hal yang telah calon kandidat isi dalam tahap berkas, jadi Insya Allah calon candidat pasti sudah menguasainya, dan jangan lupa latihan terkait kemungkinan-kemungkinan pertanyaan yang akan pewawancara tanyakan, agar saat wawancara calon kandidat akan merasa siap dan lebih percaya diri,” tutur Olin saat menceritakan pengalamannya apply program YSEALI.

 

Olin merupakan salah satu dari sekian banyak mahasiswa berprestasi di UIN Sunan kalijaga. Ia pernah meraih menjadi delegasi terpilih “Leadership Training” dalam “Student Mobility Program 2016” di Deakin University, Melbourne Australia (Fully Funded MORA ScholarshipJuara 2 Nasional Lomba Desain dan Peragaan Busana PIONIR VII 2017 (Pekan Ilmiah, Olahraga, seni dan Riset) di UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Delegasi Mahasiswa Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 (ENJ 2017) kegiatan Pengabdian di Pulau Kangean Jawa Timur, Program dari Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman/KEMENKO MARITIMPerwakilan Indonesia terpilih dalam ASEAN+3 Youth Social Business Summit Malaysia 2018 oleh Ministry Youth and Sports of Malaysia, Mahasiswa Berprestasi Non Akademik UIN Sunan Kalijaga 2018, dan Juara 1 Nasional Terbaik & Menjadi Perwakilan Mahasiswa DIY dalam Lomba Proyek Sosial kategori Kewirausahaan dalam acara Indonesian Culture and Nationalism (ICN 2018) di Universitas Prasetiya Mulya.

Ia berharap agar semakin banyak mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Hari Kamis, 14 Maret 2019, Olin bersama Hayatul Khairul Rahmat, S.Sos. (Wisudawan Terbaik Tercepat Februari 2019) akan hadir sebagai Narasumber dalam acara Talkshow Inspiratif “Menjadi Mahasiswa Berprestasi UIN Sunan Kalijaga” di Teatrikal Perpustakaan.

“Saya juga mohon doa restu kepada seluruh civitas akademika, agar dimudahkan selama mengikuti program YSEALI di AS hingga pulang ke tanah air dengan selamat. Semoga pengalaman saya ini, bisa menginspirasi dan mendorong mahasiswa UIN Sunan Kalijaga untuk mengharumkan nama kampus di kancah internasional,” pungkasnya.

 

Penulis : Nurul
Editor   : C.Yasinta

Related posts

Leave a Reply