Layanan Telekomunikasi di Majene Sulbar Membaik Pasca Gempa 6,2 SR

Sumber : https://www.kominfo.go.id/content/detail/32109/siaran-pers-no-14hmkominfo012021-tentang-layanan-telekomunikasi-di-majene-sulbar-membaik-pasca-gempa-62-sr/0/siaran_pers

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan layanan telekomunikasi di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat sudah mulai berangsur membaik setelah terkena dampak gempabumi berkekuatan 6,2 SR yang terjadi Jumat (15/01/2021) pukul 01.28 WIB atau pukul 02.28 WITA.

Menurutnya, terdapat 122 unit Base Transceiver Station (BTS) yang terdampak gempabumi dan kini tengah diupayakan bisa pulih memberikan layanan kepada masyarakat. “Operator telekomunikasi yang berada di sana seperti Telkomsel dan Hutchison 3 sudah mulai berfungsi kembali,” ujarnya di Jakarta, Jumat (15/01/2021).

Read More

Menteri Johnny menyatakan, saat ini Kementerian Kominfo bersama operator telekomunikasi tengah melakukan pengecekan gangguan yang terdapat pada 122 BTS yang terdampak gempa dari total sebanyak 651 BTS yang ada.  Menurutnya, setelah diketahui penyebab tidak berfungsinya BTS, maka akan segera ditindaklanjuti sesuai dengan tingkat kerusakan yang terjadi.

“Sejauh ini sebanyak 122 yang tidak berfungsi. Mudah-mudahan power supply saja, tapi kalau ada kerusakan struktural bangunan atau jaringan memerlukan waktu sedikit lebih lama,” jelasnya.

Menurut Menteri Kominfo, operator telekomunikasi juga berupaya memulihkan layanan dengan menyediakan genset untuk mengalirkan listrik. Hingga siang hari, dilaporkan BPBD Majene, listrik masih padam dan sinyal layanan telekomunikasi mengalami gangguan.

“Jika, BTS tersebut hanya mengalami masalah gangguan aliran listrik, maka pihaknya telah menyediakan genset untuk mengalirkan listrik ke sana. Sehingga, jaringan telekomunikasi yang bisa kembali seperti sediakala,” ungkapnya.

Kementerian Kominfo bersama operator telekomunikasi berkomitmen memberikan pelayanan telekomunikasi berkualitas kepada wilayah terdampak gempabumi di Majene. “Mengingat, jaringan telekomunikasi faktor vital yang diperlukan dalam penanganan tanggap darurat, pasca gempa yang terjadi. Kita akan melakukan back up telekomunikasi di Majene,” tandas Menteri Johnny.

Selain itu, Menteri Kominfo menyatakan telah mengirimkan Very-Small-Aperture Terminal (VSAT) ke wilayah terdampak gempabumi untuk mendukung layanan telekomunikasi yang dibutuhkan dalam masa tanggap darurat.  “Untuk mengoptimalkan jaringan telekomunikasi khusus, bagi layanan medis dan layanan tanggap darurat lainnya,” jelasnya.

Menurut Menteri Johnny, layanan telekomunikasi tanggap darurat memiliki peranan penting dalam penanganan gempabumi di Majene. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo lebih mementingkan dukungan jaringan telekomunikasi khusus yang bisa memudahkan tim tanggap darurat di lapangan.

“Tujuannya, penanganan gempa yang dilakukan oleh pemangku kepentingan dapat dilakukan dengan waktu yang relatif lebih cepat. Karena, jaringan ini langsung tersambung dengan satelit yang dimiliki oleh Kominfo. Mengatasi kebutuhan mendesak Kominfo mengirimkam VSAT untuk digunakan oleh layanan medis dan tanggap darurat,” jelasnya.

Akibat gempabumi yang memutus aliran listrik, BTS layanan telekomunikasi seluler di Majene, Mamuju Tengah, dan Polewali Mandar dilaporkan tidak bisa berfungsi. BTS yang mengalami gangguan akibat gempa berjumlah 122 site dari 651 total site di Majene dan kabupaten sekitarnya atau 18,7 persen. Sedangkan sisanya, dilaporkan masih dapat melayani kebutuhan komunikasi para pelanggan di wilayah yang terdampak bencana tersebut.

Direktur Jenderal Penyelenggaran Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ahmad M Ramli menegaskan komitmen bersama operator seluler untuk memberikan pelayanan telekomunikasi berkualitas di wilayah terdampak bencana gempabumi di Kabupaten Majene. “Kementerian Kominfo melalui Ditjen PPI sudah meminta operator seluler berupaya keras dalam pemulihan sebagian BTS yang terdampak bencana gempa bumi,” ujarnya.

Dirjen Ramli menegaskan pihaknya memastikan memberikan pelayanan telekomunikasi di wilayah tersebut seperti sediakala dalam beberapa waktu ke depan. Sehingga, langkah tanggap darurat yang saat ini sedang dilakukan oleh pemerintah dapat dilakukan secara optimal. “Terus memberikan komitmen kapasitas dan kualitas layanan telekomunikasi terbaik kepada masyarakat,” katanya.

Menurut Dirjen PPI operator seluler  telah melakukan sejumlah langkah untuk menindaklanjuti situasi itu dengan menggunakan genset untuk menyalakan BTS dan melakukan rekayasa jaringan agar layanan untuk pelanggan tetap bisa terjaga. “Kementerian Kominfo akan terus melakukan monitoring terhadap jaringan telekomunikasi dan meminta operator seluler untuk mengerahkan segala upaya untuk melakukan pemulihan terhadap site seluler yang masih down sehingga dapat berfungsi kembali secara normal meskipun listrik PLN masih putus atau down,” tuturnya.

Related posts

Leave a Reply